Produser RTV Tewas akibat Tabrak Lari Saat Bersepeda
Oleh
Irene Sarwindaningrum
·2 menit baca
Raden Sandy Syafiek (36), produser Lensa Indonesia Malam di stasiun televisi RTV meninggal setelah ditabrak mobil saat bersepeda bersama rekan-rekannya di Jalan Jenderal Gatot Subroto, Jakarta Selatan, Sabtu (10/2) pagi. Pengendara mobil itu melarikan diri dari lokasi dan belum diketahui identitasnya.
Menurut laporan kepolisian, kendaraan jenis minibus yang menabrak Sandy itu melaju dari arah timur menuju barat di Jalan Jenderal Gatot Subroto. Kejadian terjadi sekitar pukul 06.00 tepatnya di depan kantor Lembaga Penelitian Indonesia (LIPI).
Bumper depan mobil itu menabrak roda belakang Sandy dan menyenggol sepeda temannya, Maulana Aditya (30). Sandy mengalami luka di kelapa dan sempat dibawa ke RS Jakarta untuk perawatan. Namun, ia dinyatakan meninggal saat di rumah sakit. Adapun Maulana mengalami lecet dan luka ringan.
Sopir kendaraan itu langsung lari meninggalkan lokasi. Namun, pelat nomor polisinya, yaitu B 2765 SBM, terjatuh di lokasi kejadian dan langsung diamankan oleh petugas polisi.
News Facilities Operations Manager RTV Jhoni Marcos yang dihubungi saksi mata saat kecelakaan itu terjadi mengatakan, dari penuturan orang-orang yang menyaksikan kejadian, mobil itu terlihat oleng ke kiri saat menabrak rombongan pesepeda itu.
”Maulana bilang mereka semua sudah berada di kiri jalan menuju pulang. Saya tidak tahu kenapa, mungkin memang tidak hati-hati atau kondisi pengemudinya sedang tidak dalam kondisi yang seharusnya mengemudi,” ujarnya.
Sandy adalah Produser Lensa Indonesia Malam. Lelaki yang belum menikah itu sudah bekerja di RTV sekitar 3 tahun. Anak bungsu dari tiga bersaudara itu memang aktif bersepeda dan lari.
”Orangnya pendiam, tahun lalu dia baru saja pulang dari umrah dan semakin mendalami agama,” kata Jhoni.
Paman Sandy, Raimon Rerimasi (62), mengatakan, keluarga sudah berkomunikasi dengan pihak kepolisian bahwa pelaku bisa dilacak dari pelat nomor yang terjatuh di lokasi. Mobil itu sudah dijual dari pemilik pertama, tetapi pemilik yang terakhir sudah diketahui identitasnya.
Ia juga mendapat kabar si pelaku berniat menyerahkan diri kepada kepolisian. Keluarga berharap pelaku dapat mempertanggungjawabkan tindakan tabrak lari itu secara hukum.