Din Syamsuddin Kecam Penyerangan Gereja, Umat Diimbau Tak Terprovokasi
Oleh
Pascal S Bin Saju
·2 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Ketua Dewan Pertimbangan Majelis Ulama Indonesia Din Syamsuddin, Minggu (11/2), menyatakan prihatin dan mengecam penyerangan terhadap umat yang sedang merayakan misa di Gereja Santa Lidwina, Sleman, Yogyakarta, pada Minggu pagi.
Dengan merujuk pada beberapa kejadian serupa sebelumnya, Din Syamsuddin menduga, kejadian-kejadian itu sepertinya dikendalikan suatu skenario sistemik yang bertujuan untuk menyebarkan rasa takut dan pertentangan antarumat beragama, dan akhirnya menciptakan instabilitas nasional.
”Saya, dan kita semua, prihatin dan mengecam keras penyerangan dengan menggunakan senjata tajam atas jemaat Gereja Lidwina Sleman yang sedang menunaikan misa/kebaktian,” katanya dalam sebuah pernyataan yang diterima Kompas, Minggu malam.
Din Syamsuddin juga menyampaikan turut bersimpati kepada keluarga para korban yang menderita luka-luka akibat pembacokan oleh pelaku penyerangan.
”Kita mengecam keras tindakan tersebut sebagai bentuk kebiadaban yang tidak bisa ditoleransi,” kata Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah periode 2005-2010 dan 2010-2015 itu.
Menurut Din Syamsuddin, kejadian tersebut dan beberapa kejadian serupa sebelumnya secara logis dapat diduga tidaklah berdiri sendiri.
Kejadian serupa sebelumnya, antara lain, kekerasan terhadap seorang kiai atau ulama di Cicalengka, atas seorang aktivis Persatuan Islam di Bandung hingga tewas, atas seorang biksu Buddha di Tangerang, serta ancaman atas tokoh ulama Jawa Barat.
Utusan Khusus Presiden untuk Dialog dan Kerja Sama Antaragama dan Peradaban itu kemudian menjelaskan apa yang disebutnya sebagai kejadian-kejadian yang ”secara logis dapat diduga tidaklah berdiri sendiri”.
Sebab, kekerasan-kekerasan tersebut terjadi hampir bersamaan dan menarget lambang-lambang keagamaan, figur-figur agama, ataupun tempat ibadah.
Berdasarkan kejadian-kejadian tersebut, Din Syamsuddin mengatakan, sepertinya dikendalikan oleh suatu skenario sistemik yang bertujuan untuk menyebarkan rasa takut dan pertentangan antarumat beragama, dan akhirnya menciptakan instabilitas nasional.
Oleh karena itu, Din Syamsuddin mendorong aparat keamanan untuk secara serius mengusut tuntas dan menyingkap siapa dan apa di balik semua kejadian tersebut.
”Kalau kejadian-kejadian tersebut tidak segera diusut dan dicegah, sangat potensial menimbulkan prasangka-prasangka di kalangan masyarakat yang kemudian memunculkan reaksi-reaksi yang akhirnya menciptakan kekacauan.”
Din Syamsuddin mengimbau semua umat beragama tetap tenang, dapat mengendalikan diri, dan jangan terprovokasi oleh pihak yang memang sengaja ingin mengadu domba antarumat beragama.