JAKARTA, KOMPAS — Sebanyak 57.000 ton beras yang diimpor dari Vietnam dan Thailand tiba di sejumlah pelabuhan di Indonesia. Jumlah ini merupakan sebagian dari 281.000 ton yang diimpor Perum Bulog dan dijadwalkan tiba sampai akhir Februari 2018 untuk memperkuat stok dan cadangan beras pemerintah.
Direktur Pengadaan Perum Bulog Andrianto Wahyu Adi, Senin (12/2), mengatakan, kapal-kapal pengangkut dilaporkan telah sandar atau berada di wilayah perairan di Pelabuhan Indah Kiat di Cilegon, Banten; Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta; serta Pelabuhan Tenau, Kupang, Nusa Tenggara Timur. Rinciannya, 41.000 ton di Tanjung Priok, 6.000 ton di Indah Kiat, dan 10.000 ton di Tenau.
Selain ketiga pelabuhan tersebut, beras impor direncanakan dikirim ke Indonesia melalui Pelabuhan Belawan (Medan, Sumatera Utara), Teluk Bayur (Padang, Sumatera Barat), Panjang (Bandar Lampung, Lampung), Tanjung Perak (Surabaya, Jawa Timur), Tanjung Wangi (Banyuwangi Jawa Timur), dan Benoa (Denpasar, Bali).
Berdasarkan kontrak pengadaan dengan enam perusahaan asal Vietnam, Thailand, dan India, total beras yang akan didatangkan Perum Bulog mencapai 281.000 ton, sekitar 56 persen dari kuota impor yang diputuskan pemerintah melalui rapat koordinasi terbatas di Kementerian Koordinator Perekonomian. Rinciannya, 141.000 ton dari Vietnam, 120.000 ton dari Thailand, dan 20.000 ton dari India.
Sebelumnya, Sekretaris Perusahaan Perum Bulog Siti Kuwati menyatakan, beras impor akan masuk ke gudang Perum Bulog. Beras impor baru akan dikeluarkan untuk stabilisasi ketika ada keputusan rapat koordinasi terbatas. ”Jadi tidak langsung didistribusikan atau masuk ke pasar. Perum Bulog juga akan menyerap hasil panen sebanyak-banyaknya,” ujarnya.
Menurut Siti, petani tidak perlu khawatir Perum Bulog tidak menyerap produksi. Sebab, Perum Bulog memiliki lebih dari 1.400 unit gudang yang tersebar di 26 divisi regional di seluruh wilayah Indonesia. Kapasitas simpan seluruhnya lebih kurang 4 juta ton. Selain beras impor, Perum Bulog bakal memperkuat pengadaan dari panen di dalam negeri.
Sampai Minggu (11/2), harga beras masih tinggi meski relatif stabil beberapa hari terakhir. Data Pusat Informasi Harga Pangan Strategis Nasional menunjukkan, harga tinggi terjadi di sejumlah daerah, seperti DKI Jakarta, Sumatera Barat, Riau, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Barat, Kalimantan Timur, Kalimantan Utara, Maluku, Maluku Utara, Papua, serta Papua Barat. Pada Jumat (9/2), harga beras medium nasional berkisar Rp 12.200-Rp 12.250 per kg.