Nokia 8 Incar Generasi Milenial Kreator Konten
JAKARTA, KOMPAS — Generasi milenial yang saat ini gemar membuat konten melalui media sosial menjadi target pasar berbagai perusahaan perangkat elektronik seluler. HMD Global Oy meluncurkan ponsel Nokia 8 di Jakarta, Selasa (13/2), untuk menggaet pasar tersebut.
HMD Global Oy adalah perusahaan asal Finlandia yang menjadi pemegang lisensi merek dagang ponsel dan tablet Nokia.
Country Manager Nokia for Indonesia, Australia, and New Zealand, HMD Global, Mark Trundle menyatakan, generasi milenial menjadi pangsa pasar di Indonesia dan global. Generasi milenial tumbuh dalam era digital yang telah berkembang pesat.
”Generasi milenial saat ini dipengaruhi role model yang ada di media sosial. Mereka terpengaruh dan ingin membuat konten lokal dan orisinal di media sosial,” kata Trundle, dalam peluncuran Nokia 8: Our Most Powerful Smartphone, yet!
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), terdapat 176,8 juta penduduk usia produktif pada 2017 di Indonesia atau sekitar 67 persen dari 261,8 juta penduduk. Dari jumlah itu, sekitar 80 juta orang adalah generasi milenial yang lahir pada 1980-1999.
Kondisi tersebut, ujarnya, membuat generasi milenial menjadi kreator kontent (content creators). Trundle menyebutkan, tren untuk berbagi konten di media sosial semakin berkembang pesat jika dilihat dari jumlah foto dan video yang dibagikan dalam berbagai media sosial.
Ia mencontohkan, media sosial Snapchat menerima unggahan 9.000 foto per detik dan Youtube 300 jam video per menit. Lalu, Facebook menerima unggahan 300 juta foto per hari serta Instagram 95 juta foto dan video per hari. Kecenderungan masyarakat untuk melakukan siaran langsung melalui internet (streaming) juga meningkat.
Berdasarkan data Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJI) tahun 2016, 132,7 juta orang telah terkoneksi dengan internet dari 256,2 juta penduduk Indonesia.
Trundle mengatakan, HMD Global dalam membuat ponsel mementingkan tiga prinsip. Ketiganya adalah produk memberikan pengalaman faktual, memiliki daya tahan, dan keamanan sistem.
Nokia 8, ponsel pintar terbaru, dibuat untuk mengakomodasi kebutuhan generasi milenial saat ini. ”Namun, dengan spesifikasi yang dimiliki ponsel ini, tidak menutup kemungkinan masyarakat dari golongan umur lainnya ikut tertarik membelinya,” tuturnya.
HMD Trainer Lead Indonesia Irvan Hasibuan mengatakan, Nokia 8 menonjolkan tiga aspek bagi kreator konten, yaitu ZEISS Optics, OZO Audio, dan Platform Mobile Qualcomm® Snapdragon 835.
ZEISS Optics membuat kamera depan dan belakang ponsel dapat aktif secara bersamaan (dual-sight). Kreator konten dapat melihat ekspresi mereka dan obyek yang ditangkap kamera belakang dalam satu layar ketika mengambil foto atau video, baik secara luring (offline) ataupun daring (online).
”Sekarang tidak hanya selfie, tetapi bothie,” kata Irvan. Aktifnya kedua kamera dapat menangkap peristiwa dari dua sisi, yaitu kreator konten dan obyeknya. Nokia 8 memasukkan fitur yang dapat menghubungkan kamera langsung ke media sosial yang telah diinstal ke ponsel.
Trundle menambahkan, ketika orangtua mengambil video saat pertama kali anak mereka dapat berjalan, mereka juga dapat merekam ekspresi mereka ketika hal itu terjadi. ”Kita ingin merekam peristiwa penting itu,” ujarnya. Nokia 8 adalah ponsel pintar pertama yang memiliki ZEISS Optics.
Audio yang berkualitas juga dibutuhkan ketika konten dibuat. Nokia 8 menggunakan OZO Audio, yang menggabungkan tiga mikrofon dengan algoritma akustik untuk menangkap audio dengan suara surround spasial 360 derajat.
Country Director Qualcomm Indonesia Shannedy Ong mengatakan, chipset yang digunakan Nokia 8 adalah Platform Mobile Qualcomm® Snapdragon 835. Qualcomm Incorporated adalah perusahaan industri komunikasi asal Amerika Serikat (AS).
”Qualcomm Snapdragon 835 merupakan chipset seri premium dari Qualcomm,” kata Shannedy. Sistem tersebut menggunakan 10 nanometer prosesor yang merupakan teknologi tercanggih di dunia saat ini. Penggunaan sistem tersebut membuat daya baterai lebih hemat, tetapi performa ponsel tetap tinggi.
Adapun spesifikasi Nokia 8 secara detil adalah memiliki jaringan GSM, WCDMA, dan LTE. Ponsel menggunakan sistem operasi Android Nougat 7.1.1 yang dapat ditingkatkan menjadi Oreo. Dengan RAM 4 gigabit, ponsel memiliki kapasitas memori internal 64 gigabit dan memori eksternal dapat mencapai 256 gigabit.
Nokia 8 memiliki dimensi 151,5 x 73,7 x 7,9 milimeter dan berat 160 gram. Kamera belakang dan depan berukuran 13 megapiksel. Selain itu, daya baterai adalah 3.090 mAh.
Ponsel mulai dijual pada 15-28 Februari 2018 dengan harga Rp 6,4 juta per unit melalui platform e-dagang Lazada Indonesia. Adapun ponsel akan mulai tersedia secara nasional pada 1 Maret 2018.
Pancing minat
Penjualan melalui platform e-dagang dinyatakan merupakan salah satu strategi untuk menarik minat generasi milenial oleh Trundle. Menurut dia, era digital membuat masyarakat cenderung berbelanja secara daring. Peluncuran perdana melalui Lazada diharapkan dapat menarik minat masyarakat.
Executive VP Regional Electronics Lazada Group Thomas Hong memperkirakan, minat masyarakat tetap tinggi untuk membeli ponsel Nokia. Spesifikasi yang dinilai menjawab kebutuhan masyarakat saat ini dengan harga yang relatif terjangkau dinyatakan sebagai alasan utama.
Selain itu, ujar Irvan, desain juga dapat menjadi penarik minat. Ukuran ponsel Nokia 8 yang termasuk kategori tipis dinilai mampu membuat konsumen tetap dapat bergaya.
Kembali hadir
Irvan mengatakan, peluncuran Nokia 8 merupakan suatu pernyataan kepada publik bahwa Nokia akan kembali hadir di Indonesia. Nokia sempat menjadi ponsel ternama Indonesia sebelum akhirnya Apple dan Samsung menjadi perusahaan ponsel yang digemari saat ini.
”Kami telah meluncurkan beberapa ponsel lainnya dengan target pasar yang berbeda. Kami masih pemula dalam pasar ponsel pintar,” kata Trundle. Namun, ia menyatakan, sebagai perusahaan yang telah berdiri sekitar 150 tahun, Nokia ingin menjadi perusahaan ponsel pintar terbesar di Indonesia, bahkan global.
Pengamat bisnis dan pemasaran serta Managing Partner Inventure Yuswohady menilai, Nokia terlambat untuk terjun ke dunia persaingan ponsel pintar. Keterlambatan tersebut terlihat dari pasar kelas atas yang telah dikuasai oleh Apple melalui iPhone, kelas menengah oleh Samsung, dan kelas bawah oleh perusahaan China, seperti Xiaomi.
”Produk-produk yang diluncurkan Nokia masih berkutat di kelas menengah ke bawah,” ujar Yuswohady. Menurut dia, hal tersebut merupakan hal yang riskan karena ponsel asal China semakin menguasai pasar.
Ponsel asal China dapat memberikan fitur sekelas ponsel canggih seperti iPhone, tetapi dengan harga yang lebih terjangkau.
Jika Nokia tetap ingin berkompetisi dengan mengandalkan komoditas, seperti melalui harga dan fitur ponsel, perusahaan asal Finlandia itu dirasa tidak akan mampu bersaing.
”Apple pernah jatuh, tetapi kemudian bangkit melalui iPod dan iPhone,” kata Yuswohady.
Nokia dinilai harus membuat suatu produk atau fitur terobosan baru yang mampu mengangkat namanya kembali. (DD13)