Perhitungan Saham Berdasarkan Fengsui
Akhir pekan ini, bersamaan dengan Imlek 2569, sang Anjing Tanah akan menggantikan Ayam Api. Seiring pergantian tahun, seorang master fengsui menggunakan perhitungan tradisional China untuk memperkirakan berbagai hal, mulai dari kesehatan hingga keberuntungan seseorang atau bahkan perusahaan.
Selain itu, perhitungan ini dapat juga untuk mengintip sektor-sektor saham apa yang diperkirakan menguat sepanjang Tahun Anjing.
Setiap shio memang mengandung karakteristik tersendiri. Menurut Donna Stelihorn dalam bukunya Chinese Astrology: 2018 Year of the Earth Dog, energi Anjing lebih mudah dipahami dibandingkan shio lain. Anjing ada di sekitar kita, tidak seperti Harimau atau Naga. Anjing juga sahabat yang setia. Rumah yang kerap didatangi anjing dipercaya banyak kedatangan rezeki.
Lebih rinci, energi Anjing dapat diekspresikan dalam lima unsur, yaitu air, api, tanah, logam, dan kayu. Tahun 2018 ini adalah Tahun Anjing Tanah yang berkarakter lebih tenang, sabar, dan berhati-hati.
”Pada tahun ini, bidang usaha yang menguntungkan ada pada hal bergerak, mengalir dengan cepat,” kata Suhu Xiang Yi Hong, pakar fengsui. Dia menjelaskan, air memerlukan tanah untuk menyalurkannya.
Suhu Xiang, lelaki berambut sebahu ini, menjelaskan, bidang usaha yang terkait dengan air atau mengalir cepat adalah jasa transportasi, makanan sehari-hari, peristirahatan, dan pariwisata.
Selain bisnis terkait air, Suhu Xiang juga mengatakan bisnis yang akan moncer di tahun ini adalah bisnis terkait api. Ambil contoh adalah bisnis yang terkait dengan api dan media.
Saham Tahun Anjing
Bagaimana dengan peruntungan di pasar saham? Analis-analis saham sudah memperkirakan sektor-sektor apa saja yang akan melaju pada tahun ini. Untuk sektor ritel, khususnya makanan sehari-hari, analis Bahana Sekuritas Michael Setjoadi sangat optimistis sektor ini akan membaik.
Sepanjang tahun lalu memang terjadi pelemahan daya beli yang berdampak pada perekonomian nasional. Di sisi lain, perbaikan harga komoditas juga belum memberi dampak signifikan.
”Sepanjang tahun ini, pemerintah akan mendorong dan meningkatkan jumlah masyarakat penerima subsidi bantuan pangan nontunai dari yang sebelumnya penerima subsidi beras,” ujar Michael. ”Hal ini akan meningkatkan pendapatan rumah tangga serta mendorong penjualan barang konsumer yang bergerak cepat,” Michael menambahkan.
Dalam anggaran 2018, pemerintah meningkatkan alokasi bantuan sosial sekitar 33 persen menjadi Rp 78,2 triliun. Alokasi itu naik seiring konversi program subsidi beras (rasta) menjadi Bantuan Pangan Non-Tunai (BPNT).
Menurut perhitungan Michael, kenaikan ini akan meningkatkan pendapatan setiap rumah tangga setiap bulannya sekitar Rp 100.000 atau setara dengan 9,5 persen rata-rata konsumsi rumah tangga.
Dengan melihat program pemerintah yang masih ingin meningkatkan bantuan sosial demi menopang daya beli masyarakat bawah, Michael yakin saham-saham konsumer terkait bahan pokok akan berprospek cerah pada tahun 2018.
Hal senada diungkapkan oleh analis dari CIMB Sekuritas Kevie Aditya dalam risetnya. Seperti Michael, Kevie yakin perubahan fokus anggaran pemerintah untuk menjaga daya beli, inflasi landai, dan stabilitas politik akan membantu meningkatkan daya beli.
Bagaimana dengan sektor media yang disebut Suhu Xiang akan bersinar di Tahun Anjing? Pendapatan iklan media pada tahun lalu memang tidak terlalu mengembirakan. Akan tetapi, ada dua hajatan olahraga besar yang akan berlangsung tahun ini sehingga pendapatan iklan media akan meningkat.
Setidaknya, menurut Bahana Sekuritas, belanja iklan tahun ini naik hingga 15 persen. Tahun lalu, produsen barang konsumer gerak cepat atau fast moving consumer goods (FMCG) tampak menahan diri tidak beriklan. Maklum, daya beli masyarakat pun sedang melemah, padahal iklan dari produsen FMCG menguasai sekitar 75 persen iklan di media.
Tahun ini, analis senior Bahana Sekuritas Henry Wibowo memperkirakan daya beli akan membaik antara lain karena subsidi pemerintah dan berlangsungnya Piala Dunia serta Asian Games. Pemilihan kepala daerah juga diprediksi menggerakkan ekonomi. Saham-saham televisi pun boleh menjadi pilihan.
Henry menambahkan, perusahaan berbasis teknologi, seperti Tokopedia, Traveloka, dan Shopee, juga semakin gencar beriklan. Sumbangan perusahaan sejenis ini sekitar 5 persen terhadap seluruh iklan di media.
Mengenai bisnis terkait teknologi, analis Mirae Asset Sekuritas Mangesti mengatakan, platform daring seperti Go-Jek, Grab, Uber, Airbnb, Lazada, dan Tokopedia telah menjadi bagian integral dari kehidupan sehari-hari masyarakat.
Juga telah diperkenalkan berbagai hal baru terkait kolaborasi, transaksi pinjam-meminjam antarteman, dan sebagainya. ”Jenis model bisnis ini yang telah menyebar ke sebagian sektor bisnis di seluruh dunia mencirikan apa yang disebut ekonomi bersama atau konsumsi kolaboratif,” kata Mangesti.
Model seperti ini ditujukan untuk mengoptimalkan utilitas konsumen dalam kerangka teknologi berbasis digital baru. ”Karena ekonomi berbagi saat ini tidak dapat dipisahkan dari aktivitas sehari-hari orang Indonesia, kami percaya tren tersebut telah berhasil menembus aktivitas konsumen,” kata Mangesti.
Belum banyak perusahaan finansial teknologi yang melantai di bursa. Namun, perkembangan perusahaan teknologi tersebut sangat menarik emiten di bursa.
Hari Senin (12/2), PT Astra International Tbk menyatakan menginvestasikan dana sebesar 150 juta dollar AS untuk Go-Jek. Investasi ini merupakan investasi Astra terbesar dalam bidang teknologi digital.
Apakah perkiraan Suhu Xiang, yang berdasarkan perhitungan fengsui dan perkiraan analis yang berdasarkan perhitungan fundamental dan teknikal akan terbukti? Kita tentu harus menunggu hingga Tahun Anjing Tanah ini berlalu.
Perhitungan di Hong Kong
Di Hong Kong, hitung-hitungan arah saham berdasarkan ilmu fengsui dibuat oleh salah satu perusahaan sekuritas CLSA dengan CLSA Feng Shui Index.
Pada Tahun Anjing Tanah ini, CLSA mengingatkan para investor agar tidak terlalu berharap pada sektor perbankan. ”Tahun ini bukan tahun logam, jadi jangan terlalu berharap dari perbankan dan keuangan. Kami memperkirakan kedua sektor tersebut berkinerja lebih rendah dari dua tahun sebelumnya,” demikian perkiraaan CLSA.
Menurut perhitungan CLSA, bulan September adalah bulan yang baik untuk berinvestasi dengan cerdas, seperti berinvestasi pada sektor kesehatan dan konsumer yang terkait dengan kayu jika dilihat dari perhitungan fengsuinya. Karena tahun ini unsur logam agak kurang cemerlang, saham pada sektor otomotif dan mesin diperkirakan akan berkinerja landai saja.
CLSA juga menyarankan para investor di bursa Hong Kong agar mencoba peruntungan di sektor transportasi. Pembelian dapat dilakukan pada Maret ketika pasar diperkirakan melemah dan akan kembali menguat pada Oktober.
Namanya juga perkiraan dan analisis, jadi tidak akan selalu tepat sama. Masih ada pula banyak faktor yang dapat mengubah perkiraan-perkiraan tersebut. Namun, dapat saja perkiraan itu dijadikan salah satu alasan untuk memilih saham di antara ratusan saham di bursa walau investor harus selalu mengamati situasi-situasi terbaru di pasar modal.