Selandia Baru, Sasaran Wisatawan Petualang Indonesia
JAKARTA, KOMPAS — Selandia Baru dilirik oleh wisatawan Indonesia sebagai salah satu destinasi pariwisata yang menawarkan keindahan alam. Hal ini terlihat dari bertambahnya persentase kunjungan wisatawan Tanah Air ke ”Negeri Kiwi” ini.
Lebih dari setengah wisatawan yang berasal dari Indonesia merupakan single traveler atau pelancong individu.
Tourism New Zealand Regional Manager South and Southeast Asia Steven Dixon, di Jakarta, Rabu (14/2), menyatakan, meskipun wisatawan Indonesia belum masuk 10 besar terbanyak di Selandia Baru, Indonesia dipandang sebagai pasar yang progresif.
Ia menjelaskan, dari 3,6 juta wisatawan yang berkunjung, tiga besar pengunjung berasal dari Australia, China, dan Amerika Serikat.
”Jika dibandingkan dengan negara-negara itu, Indonesia tidak masuk 10 besar. Wisatawan Indonesia yang berlibur ke Selandia Baru kurang dari 24.000 turis, sedangkan China mencapai 400.000 turis tahun 2017,” ujarnya.
Walaupun belum mencapai 10 besar, pertumbuhan kunjungan wisatawan Indonesia ke Selandia Baru tahun ini mencapai 9 persen. Sebanyak 60 persen pengunjung Indonesia memiliki rentang umur 24-54 tahun. Mereka adalah pelancong individu dengan mobilisasi yang tinggi
Jika dibandingkan dengan negara-negara itu, Indonesia tidak masuk 10 besar.
Dixon juga menyukai wisatawan yang berasal dari Indonesia. Ia berujar, wisatawan asal Indonesia cenderung menghabiskan waktu berada di Selandia Baru dengan rata-rata 10,6 hari per kunjungan.
”Kami menganggap pasar Indonesia progresif karena turis Indonesia yang berkunjung ke Selandia Baru biasanya suka eksplorasi atau menjelajah. Mereka mengunjungi semua tempat dan suka dengan wisata alam. Kami memang mengutamakan hal itu. Setiap wisatawan diharapkan tinggal lebih lama untuk menjelajahi semua lokasi,” tuturnya dalam pertemuan dengan media bersama Tourism Advocate of Tourism New Zealand Indonesia Nadine Chandrawinata.
Nadine menganggap Selandia Baru sebagai destinasi yang dikunjungi setelah mengeksplorasi keindahan Nusantara. Ia mengatakan, teman-temannya yang telah menjelajahi Indonesia memiliki rencana ke Selandia Baru karena keamanan yang baik bagi wisatawan.
”Seperti yang dibilang Steven, orang Indonesia suka menjelajah. Kalau sudah keliling Indonesia, pasti ada keinginan untuk mengasah kemampuan sendiri dan keluar untuk menambah pengalamannya. Selandia Baru masuk ke dalam bucket list atau daftar keinginan para traveler. Banyak teman saya yang ke sana, dan seru,” tuturnya.
Puteri Indonesia 2005 ini berharap, Indonesia bisa membuat destinasi pariwisata yang memiliki keamanan dan kenyamanan yang sama dengan Selandia Baru sehingga lebih nyaman dikunjungi.
Indonesia bisa membuat destinasi pariwisata yang memiliki keamanan dan kenyamanan yang sama dengan Selandia Baru sehingga nyaman dikunjungi.
Seperti pengalamannya melakukan perjalanan wisata di Selandia Baru, Nadine tertarik dengan keamanan yang disertai informasi yang jelas. Masyarakat lokal juga ramah terhadap turis dan kebersihan sangat dijaga dengan baik.
”Keamanan harus diperhatikan. Kita memiliki 33 provinsi yang luas,” ujarnya.
Ketua Pusat Asosiasi Perusahaan Perjalanan Indonesia Asnawi Bahar menjelaskan, Selandia Baru memang belum menjadi destinasi utama pelancong Indonesia. Ia mengatakan, Eropa masih menjadi pilihan utama perjalanan wisata luar negeri di Indonesia.
Tujuan wisatawan Indonesia ke Selandia Baru adalah untuk mengunjungi tempat-tempat yang memiliki pemandangan alam spektakuler.
”Orang Indonesia lebih banyak berkunjung ke Selandia Baru untuk melihat pemandangan alamnya yang luar biasa. Keamanan di sana juga dinilai baik, jadi membuat pengunjung dari segala negara nyaman berwisata di sana. Kami juga menganggap pasar wisata Selandia Baru menarik,” tuturnya.
Penopang ekonomi
Berdasarkan situs resmi pariwisata Selandia Baru, www.tourismnewzealand.com, per September 2017, wisatawan terbanyak mengunjungi Selandia Baru berasal dari Australia yang mencapai 1,4 juta turis dengan persentase 40 persen.
Negara terbesar kedua adalah China yang berjumlah 408.000 orang dengan persentase 11 persen, sedangkan Amerika Serikat menempati posisi ketiga yang berjumlah 320.000 orang dengan persentase 9 persen.
Dixon menjelaskan, sektor pariwisata merupakan salah satu prioritas bagi perekonomian di Selandia Baru. Ia menjelaskan, sektor ekonomi menyumbang pendapatan hingga 14,5 miliar dollar Selandia Baru.
”Sektor ini juga memberikan pekerjaan yang banyak untuk orang-orang kami, dan menopang pembangunan infrastruktur,” katanya. (DD12)