KPK Tangkap Anggota DPRD dan Pejabat di Lampung Tengah
Oleh
Susana Rita
·2 menit baca
JAKARTA, KOMPAS - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) kembali melakukan operasi tangkap tangan. Sejak Rabu (14/2) sore hingga malam, tim penyidik KPK mengamankan 14 orang.
Mereka yang ditangkap terdiri dari lima anggota DPRD Kabupaten Lampung Tengah, delapan pejabat Pemerintah Kabupaten Lampung Tengah, dan satu orang dari pihak swasta.
Juru bicara KPK Febri Diansyah, Kamis (15/2) dini hari, mengatakan, tim KPK tersebar di dua daerah yaitu di Lampung dan Jakarta.
Di Lampung, KPK menangkap tiga anggota DPRD, dua orang dari pemerintah daerah, dan satu orang dari swasta. Sementara di Jakarta, KPK menangkap dua anggota DPRD Lampung Tengah dan enam pegawai pemda.
“Penangkapan dimulai sejak Rabu (14/2) sore. Tim KPK juga mengamankan uang sekitar Rp 1 miliar di Lampung,” ujar Febri.
Penangkapan tersebut dilakukan sehubungan dengan adanya dugaan suap ke anggota DPRD Lampung Tengah untuk memperoleh persetujuan pinjaman dari pusat.
“Hingga saat ini, tim penyidik KPK masih mencari pihak-pihak lain yang terkait dengan pemerintahan kabupaten Lampung Tengah,” ujar Febri.
Sebelumnya, KPK menangkap Bupati Subang (Jawa Barat) Imas Aryumningsih. Ia diamankan dari rumah dinasnya pada Selasa (13/2) malam.
Imas diduga menerima suap terkait pengurusan perizinan membuat pabrik oleh dua perusahaan yaitu PT ASP dan PT PBM dengan nilai proyek Rp 1,4 miliar.
Sejumlah orang dekat bupati ini yang diduga mengumpulkan uang komitmen fee untuk bupati sebesar Rp 1,5 miliar.
Dua orang dekat itu juga ikut ditangkap yaitu Data yang merupakan pengusaha saat berada di Rest Area Cileunyi dan Asep Santika selaku Kepala Bidang Perizinan Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Subang di rumah pribadinya.
Dari keduanya disita uang sebesar Rp 337,3 juta yang diduga hendak diserahkan pada bupati.
Untuk mengonfirmasi tentang sejumlah pegawai pemda yang ditangkap itu, Kompas coba menghubungi Bupati Lampung Tengah Mustafa melalui telepon selulernya, namun sedang tidak aktif. Pesan melalui WhatsApp juga menunjukkan bawah ponselnya sedang off.
Berdasarkan pantauan Kompas, rumah pribadi Mustafa yang di Bandar Lampung sepi. Hanya tampak dua petugas Satpol PP sedang berjaga di halaman rumahnya.
Mustafa sendiri sudah cuti dari jabatan bupati karena telah ditetapkan KPU Lampung sebagai calon gubernur dengan undian nomor 4 untuk Pilgub Lampung 2018. Dia diusung oleh Partai Nasdem, Hanura, dan PAN.(VIO/CAL)