Hiasan lampion di salah satu ruas jalan di Kota Singkawang, Kalimantan Barat, Kamis (15/2) malam.
SINGKAWANG, KOMPAS — Perayaan Tahun Baru Imlek 2569 di Kota Singkawang, Kalimantan Barat, tampak semarak. Lampion serta berbagai ornamen dan pernak-pernik Imlek berwarna merah menghiasi kota yang berjarak sekitar 150 kilometer dari Pontianak itu.
Ketua Umum Panitia Perayaan Tahun Baru Imlek 2569 dan Festival Cap Go Meh 2018 Kota Singkawang Leonardi Tjhai di Singkawang, Kamis (15/2) malam, mengatakan, Kota Singkawang tahun ini dihiasi dengan 15.000 lampion. ”Dengan hiasan lampion sebanyak itu, rekor Museum Rekor-Dunia Indonesia (MURI) kembali dipecahkan,” ujarnya.
Rekor MURI pemasangan lampion terbanyak sebelumnya dibukukan Kota Singkawang pada Perayaan Tahun Baru Imlek dan Festival Cap Go Meh 2009. Pada waktu itu dipasang 10.895 lampion.
Berdasarkan pantauan, jalan-jalan protokol di Kota Singkawang dihiasi dengan lampion serta berbagai ornamen dan pernak-pernik Imlek berwarna merah. Rumah, rumah toko, perkantoran, dan tempat ibadah juga dihiasi lampion dan pernak-pernik. Pada malam hari, hiasan itu terlihat indah.
Kompas/Jumarto Yulianus
Warga bersembahyang di Wihara Tri Dharma Bumi Raya, Kota Singkawang, Kalimantan Barat, Kamis (15/2) malam.
Wali Kota Singkawang Tjhai Chui Mie mengatakan, masyarakat Kota Singkawang patut berbangga karena perayaan Imlek dan festival Cap Go Meh di Singkawang bisa dikatakan sebagai yang terbesar di Indonesia, bahkan mungkin terbesar di dunia. Kegiatan tersebut juga sudah menjadi agenda tetap Kementerian Pariwisata.
Perayaan Imlek dan festival Cap Go Meh Kota Singkawang pernah mencatat rekor MURI lampion terbanyak sejumlah 10.895 buah (2009), pawai dengan tatung terbanyak sejumlah 777 buah (2010), lampion terbesar (2011), kue keranjang terbesar (2011), replika tembok China terbesar (2012), dan naga terpanjang di Indonesia sepanjang 178 meter (2017).
Kompas/Jumarto Yulianus
Hiasan lampion di salah satu ruas jalan di Kota Singkawang, Kalimantan Barat, Kamis (15/2) malam.
Menurut Tjhai Chui Mie, Singkawang bertekad menjadi kota wisata di Kalimantan Barat. Bahkan, pihaknya berupaya bisa menjadi Bali kedua di Indonesia. Untuk bisa mewujudkan itu, semua pihak harus mendukung.
”Semua pihak harus bersinergi agar pariwisata sebagai ekosistem di Kota Singkawang dapat hidup. Investor dan wisatawan akan datang apabila keamanan, kenyamanan, keindahan, dan kebersihan terjamin,” katanya.
