Gedung Transit Terpadu di Bandara Soekarno-Hatta Mulai Diuji Coba
Oleh
Pingkan Elita Dundu
·2 menit baca
TANGERANG, KOMPAS — Setelah rampung, proyek pembangunan transit terpadu atau transit oriented development di Pintu M1 Bandara Soekarno-Hatta, Kota Tangerang, Banten, mulai diuji coba, Jumat (16/2). PT Angkasa Pura II (Persero), selaku pengelola bandara, merencanakan gedung yang berfungsi sebagai akses utama ke bandara dari arah Tangerang itu secara resmi mulai beroperasi pada 1 Maret 2018.
Saat uji coba, kendaraan yang diparkir di tempat ini tidak dikenai biaya parkir alias gratis. Setelah resmi beroperasi, tarif parkir akan berlaku secara flat selama 24 jam. Tarif parkir sepeda motor Rp 5.000 per hari. Sementara tarif parkir mobil Rp 10.000 per hari.
”Difungsikannya tempat transit terpadu ini dapat mengoptimalkan akses terhadap transportasi publik untuk menunjang transfer penumpang dengan shuttle bus gratis ke stasiun bandara,” kata Senior General Manager Bandara Soekarno-Hatta M Suriawan Wakan saat uji coba tempat transit terpadu di Pintu M1 Bandara Soekarno-Hatta, Kota Tangerang, Jumat (16/2).
Warga tidak perlu lagi membawa kendaraannya sampai ke dalam bandara. Cukup memarkirkan kendaraannya di tempat ini.
Kepada wartawan, Wakan mengatakan, hadirnya tempat itu akan sangat membantu, terutama bagi warga Tangerang dan sekitarnya yang akan ke dalam kawasan bandara melalui Pintu M1, pintu masuk belakang bandara dari Kota Tangerang. Dengan adanya tempat integrasi transportasi ini, kata Wakan, warga tidak perlu lagi membawa kendaraan sampai ke dalam bandara. Mereka cukup memarkirkan kendaraan di tempat ini. Selanjutnya, warga tinggal menggunakan shuttlebus menuju stasiun kereta dan menuju terminal menggunakan Skytrain.
”Shuttlebus ini gratis dan pada saat uji coba ini akan beroperasi mulai pukul 04.30 sampai 24.00,” kata Wakan. Ia melanjutkan, sejauh ini ada kelompok yang memberikan secara sepihak tarif parkir sepeda motor di tempat ini sebesar Rp 10.000 sekali parkir. Akan tetapi, bersama dengan Polres Bandara dan TNI, kami sudah memangkasnya. Tarif akan diberlakukan secara flat,” tambah Wakan.
Terhitung mulai 7 Oktober 2014 akses masuk dari Pintu M1 telah ditutup karena akan dibangun rel dan stasiun bandara. Selanjutnya, pihak bandara mempersiapkan gedung integrasi terpadu sebagai lokasi transit bagi karyawan yang bekerja di lingkungan bandara serta masyarakat Tangerang yang akan ke Bandara Soekarno-Hatta maupun sebaliknya.
Senior Manager of Branch Communication and Legal Soekarno-Hatta Airport Erwin Revianto mengatakan, gedung integrasi terpadu ini dibangun, antara lain, karena angka pengguna jasa di bandara mengalami peningkatan secara signifikan. Tercatat pada 2017 jumlah penumpang yang menggunakan jasa penerbangan mencapai 63 juta penumpang. Erwin mengemukakan, gedung itu mampu menampung sekitar 200 mobil dan 500 sepeda motor. Dalam melayani kebutuhan warga, kata Erwin, pada tahap awal ini akan beroperasi 8 shuttle bus yang melayani setiap 4 atau 5 menit sekali.