Terowongan Motor di Depan Terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta Rembes

KOMPAS/TOTOK WIJAYANTO

Lanskap Terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten, dilihat dari udara, Rabu (8/2). Terminal yang baru mulai beroperasi pada Agustus tahun lalu tersebut mampu menampung 25 juta penumpang per tahun.

TANGERANG, KOMPAS — Terowongan khusus untuk sepeda motor di depan Terminal 3 Bandara Internasional Soekarno-Hatta dinyatakan aman dilalui sejak Kamis (14/2) lalu. Terowongan sempat ditutup karena ada rembesan air dari dilatasi sambungan terowongan. Selain itu, terjadi pula genangan air di terowongan ini lantaran tidak berfungsinya empat sumur pompa akibat korsleting listrik.

”Setelah pemeriksaan dan pengecekan, tim menyatakan (terowongan) ini sudah clear. Sudah bisa dilalui,” kata Senior General Manager Bandara Soekarno-Hatta M Suriawan Wakan saat uji coba kawasan transit terpadu (TOD) di Pintu M1 Bandara Soekarno-Hatta, Kota Tangerang, Jumat (16/2).

Rembesan diakibatkan dilatasi sambungan konstruksi terowongan tersebut. ”Celah yang ada ditambal supaya tidak ada air yang keluar. Selanjutnya, air dibuang ke saluran pembuangan,” kata Wakan.

Senior Manager of Branch Communication and Legal Bandara Soekarno-Hatta Airport Erwin Revianto menjelaskan, berdasarkan hasil pengecekan bersama tim operasional dan teknik bandara diketahui, terowongan tergenang karena ada rembesan yang diakibatkan dilatasi sambungan konstruksi terowongan. ”Akibatnya, air keluar dari celah konstruksi. Bukan karena keretakan,” katanya.

Vice President of Corporate Communication PT Angkasa Pura II (Persero) Yado Yarismano mengatakan, dilatasi adalah perubahan ukuran atau skala bangunan tanpa mengubah bentuk bangunan. Dilatasi pada sambungan konstruksi terowongan ini menyebabkan air keluar dari celah konstruksi tersebut. Perbaikan dilakukan dengan metode grouting atau injeksi beton.

Konstruksi ulang

Terkait ambrolnya dinding penahan terowongan di Jalan Perimeter Selatan, Bandara Soekarno-Hatta, pihak Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) merekomendasikan kepada Kementerian Perhubungan untuk melakukan konstruksi ulang terowongan di Bandara Soekarno-Hatta. Hal itu dilakukan karena bangunan tersebut dinilai tidak sesuai dengan kriteria teknis.

KOMPAS/HERU SRI KUMORO

Alat berat digunakan untuk membersihkan material longsoran di Jalan Perimeter Selatan di kawasan Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Selasa (6/2).

Hal itu disampaikan Menteri PUPR Basuki Hadimuljono di sela kunjungan kerja di Gowa, Sulawesi Selatan, Kamis (15/2). ”Hasil rekomendasi Komite Keselamatan Konstruksi, ada kriteria teknis yang tidak sesuai dalam pengerjaan konstruksi tersebut sehingga demi keselamatan, underpass di Bandara Soekarno-Hatta harus dikonstruksi ulang,” katanya.

Basuki menjelaskan, salah satu kriteria teknis yang tidak sesuai adalah cara pemasangan dinding penahan. Menurut dia, dinding penahan tersebut harus disertai (angker) pengikat.

”Seharusnya ada angker yang mengikat dinding-dinding itu agar tidak mudah lepas saat tanah terkena air. Kerena itu, desain pembangunan seluruh proyek underpass harus dicek kembali,” ujarnya.

Basuki mengatakan sudah melihat kejanggalan saat dinding tersebut terlepas dan roboh. Dinding tersebut seolah ditempel begitu saja tanpa ada pengikat dan kerangka konstruksi.

Elsa Emiria Leba untuk Kompas

Yani Wira, pegawai PT Waskita Karya dari divisi teknik, meninjau kondisi terowongan bawah tanah setelah evakuasi dua korban bencana longsor di sebelah kiri terowongan bawah rel Kereta Api Bandara Soekarno-Hatta di Jalan Perimeter Selatan, Tangerang, arah Jalan Marsekal Surya Darma, Senin (5/2).

Rekomendasi mengenai konstruksi ulang proyek underpass Bandara Soekarno-Hatta diterima Basuki pada minggu lalu. Rekomendasi tersebut lantas diteruskan kepada Kementerian Perhubungan selaku pemegang kuasa anggaran proyek tersebut.

Insiden robohnya dinding penahan di terowongan Jalan Perimeter Selatan di kawasan Bandara Soekarno-Hatta terjadi Senin (5/2) sekitar pukul 17.45.

Kecelakaan mengakibatkan pengendara mobil Honda Brio A 1567 AS, Dianty Diah Ayu Cahyani Putri (24), meninggal. Satu korban lainnya, Mukhmainna Syamsuddin (24), dapat diselamatkan.