Undangan lewat Selembar Kartu Pos dan Prangko
”Braaak….” Bunyi itu berkali-kali terdengar dari salah satu ruangan di Kantor Filateli Jakarta.
Rupanya, Selasa (20/2) siang itu, Berthold Sinaulan (58) tengah sibuk menekan stempel pada sejumlah kartu pos yang berada di atas meja.
Setelah sekitar setengah jam, lebih dari sepuluh kartu pos sukses dibubuhi cap berisi tulisan: Sukseskan 18th ASIAN GAMES 2018. KOLEKSI PRANGKONYA.
Berthold bukanlah petugas kantor pos. Ia adalah filatelis atau orang yang gemar mengoleksi prangko. Kehadirannya di Kantor Filateli Jakarta di Jalan Pos dilatarbelakangi keinginannya membeli prangko edisi Asian Games 2018 yang diterbitkan PT Pos Indonesia (Persero).
Prangko edisi Asian Games 2018 tersebut telah dijual sejak 18 Januari 2018. Ada 11 dari 42 cabang olahraga yang dicetak dalam prangko, yakni atletik, basket, berkuda, bulu tangkis, judo, pencak silat, renang, renang indah, sepak bola, voli, dan wushu.
Kunjungan ini merupakan kali ketiga bagi Berthold dalam kurun sebulan. Hingga kunjungan ketiganya itu, dia telah membeli enam set lengkap prangko edisi Asian Games 2018.
Prangko edisi Asian Games 2018 bisa dimanfaatkan filatelis untuk sosialisasi sekaligus mengundang orang untuk hadir.
Setiap set lengkap yang Berthold maksud terdiri atas minisheet dengan 18 prangko, sampul hari pertama dengan dua amplop yang telah ditempel empat hingga lima prangko, serta dua carik kenangan (souvenir sheet).
Namun sebenarnya, minisheet, sampul hari pertama, dan carik kenangan dijual secara terpisah atau tidak dalam bentuk set lengkap.
Dari enam set lengkap prangko edisi Asian Games 2018 itu, sebanyak dua set akan ia kirim ke sesama pencinta prangko atau kartu pos, baik di dalam negeri maupun luar negeri.
”Prangko ini (edisi Asian Games 2018) bisa dimanfaatkan filatelis untuk sosialisasi sekaligus mengundang orang untuk hadir ke ajang internasional Asian Games 2018,” ujarnya.
Agar undangan itu semakin menarik dan unik, Berthold mendesain serta mencetak sendiri kartu pos bertemakan Asian Games 2018. Di belakang kartu pos tersebut, ia menuliskan dalam bahasa Inggris, ”Indonesia menjadi tuan rumah Asian Games 2018. Tertarikkah Anda untuk berkunjung?”
Adapun dalam setiap prangko sudah tertera kota dan waktu penyelenggaraan Asian Games 2018, yakni di Jakarta dan Palembang, Sumatera Selatan, mulai 18 Agustus 2018 (tercetak 18.8.18).
Sebagai bonus, Berthold juga menempelkan prangko edisi Asian Games tahun 1962 yang juga diselenggarakan di Jakarta.
Hingga saat ini, dirinya telah mengirim lima kartu pos yang telah ditempel prangko edisi Asian Games 2018. Satu di antaranya telah ia kirim ke seorang filatelis di Singapura. Dalam waktu dekat, ia segera mengirim lima kartu pos lagi.
Dengan adanya tanda tangan atlet, apalagi yang meraih medali, hal itu akan menambah nilai tukar selembar kartu pos dan prangko itu.
Lalu, bagaimana memastikan penerima kartu pos bersedia hadir dalam ajang Asian Games 2018 itu? Berthold berujar, mereka akan mengabarinya melalui media sosial sesaat setelah menerima kartu pos.
Berthold menambahkan, ia tak sabar menanti dimulainya Asian Games 2018. Sebab, dia bertekad menemui sejumlah atlet yang berlaga dalam ajang itu. Dia mengincar kartu pos yang telah ditempel prangko Asian Games ditandatangani atlet.
Dengan adanya tanda tangan atlet, apalagi yang meraih medali, hal itu akan menambah nilai tukar selembar kartu pos dan prangko itu.
”Kartu pos itu akan semakin berharga di antara kalangan filatelis sehingga saya bisa menjadikannya alat barter untuk meminta prangko tema Pramuka langka,” ucapnya.
Menjadi koleksi
Nela Maya Juwita (29), anggota postcrossing, komunitas daring yang berisi pencinta kartu pos, mengatakan, beberapa orang dari beberapa negara Asia, seperti Brunei Darussalam, Korea Selatan, dan India, telah menghubunginya meminta prangko edisi Asian Games 2018.
Lebih dari sepuluh orang telah mengirim pesan ke akun media sosialnya.
Menurut dia, ketertarikan terhadap prangko itu karena negara mereka juga turut mengirimkan atlet ke ajang olahraga internasional itu. Namun, Maya belum sempat mengirim prangko itu karena belum mencetak kartu pos bertemakan Asian Games 2018.
”Tetapi, ternyata mereka tidak keberatan prangkonya ditempel di kartu pos apa pun. Yang penting mereka bisa koleksi prangko edisi terbatas itu,” kata Maya.
Prangko-prangko akan dibingkai bersama dengan koran yang memuat artikel terkait penyelenggaraan Asian Games 2018.
Lain halnya dengan Tjandra (63). Saat membeli prangko Asian Games 2018 di Kantor Filateli Jakarta, dia mengatakan, prangko itu akan ia jadikan koleksi pribadi.
Prangko-prangko tersebut akan ia bingkai bersama dengan koran yang memuat artikel terkait penyelenggaraan Asian Games 2018.
”Biar cucu-cucu saya nantinya bisa belajar sejarah terkait Asian Games dari prangko dan artikel koran itu,” kata pria yang memiliki enam cucu itu.
Bentuk perayaan
Manajer Filateli PT Pos Indonesia (Persero) Tjahjaning Seno menyatakan, penerbitan prangko tersebut sebagai bentuk pihaknya ikut merayakan penyelenggaraan ajang olahraga yang akan diikuti 45 negara Asia itu.
Sebelumnya, PT Pos Indonesia (Persero) telah lima kali menerbitkan prangko edisi ajang olahraga empat tahunan itu, yakni Asian Games 1951 di India, 1962 di Indonesia, 1994 di Jepang, dan 1998 di Thailand.
PT Pos Indonesia (Persero) telah lima kali menerbitkan prangko edisi ajang olahraga empat tahunan itu.
Prangko Asian Games 2018 dicetak terbatas. Hanya 40.000 set minisheet, 15.000 set carik kenangan, 1.500 set sampul hari pertama, 2.000 set kemasan edisi khusus Jakarta, serta 2.000 set kemasan edisi khusus Palembang yang diterbitkan.
Set minisheet, carik kenangan, dan sampul hari pertama bisa diperoleh di kantor besar di beberapa kota besar Indonesia. Selain di kantor pos, set-set tersebut bisa dipesan melalui laman filateli.co.id. Sementara set edisi khusus hanya bisa diperoleh di kantor pos besar di Jakarta dan Palembang.