Kiper Manchester United David De Gea tampil brilian saat menghadapi tuan rumah Sevilla di babak 16 besar Liga Champions, Kamis (22/2) dini hari WIB. Serangkaian penyelamatan gemilangnya menjaga asa MU lolos ke perempat final. MU menahan Sevilla 0-0.
De Gea, kiper yang kembali diisukan bakal hijrah ke Real Madrid akhir musim ini, mencuri panggung dari penyerang baru MU, Alexis Sanchez, maupun barisan striker garang Sevilla seperti Luis Muriel. Kiper asal Spanyol itu menyelamatkan muka “Setan Merah” yang nyaris terkapar akibat serangan membabi-buta Sevilla di Stadion Ramon Sanchez Pizjuan.
Sevilla memang sering “menggila” jika bermain di rumahnya itu. Klub-klub raksasa seperti Real Madrid, Barcelona, dan Atletico Madrid, beberapa kali dibuat terkapar di sana. MU pun nyaris bernasib serupa. Sevilla menghujani MU dengan 25 kali tembakkan. Delapan di antaranya tepat mengarah ke gawang De Gea sepanjang laga itu.
Sevilla memang sering “menggila” jika bermain di rumahnya itu. Klub-klub raksasa seperti Real Madrid, Barcelona, dan Atletico Madrid, beberapa kali dibuat terkapar di sana
Sebaliknya, MU hanya bisa membuat satu tembakkan ke gawang. “Saya puas dengan penampilan yang diperlihatkan kami di lapangan. Namun, seharusnya kami bisa mencetak satu atau dua gol setelah sekian banyak membuat peluang gol,” ujar Pelatih Sevilla Vincenzo Montella dengan nada getir ketika diwawancara seusai laga itu.
Stadion Sanchez Pizjuan, yang terkenal berisik dan angker bagi tim-tim lawan, nyaris bergemuruh di penghujung babak pertama laga itu. Mereka sempat mengira menyaksikan gol saat Muriel, yang berdiri bebas tidak terkawal di depan gawang, menanduk bola hasil umpan silang akurat Jesus Navas tepat di menit ke-45. Saat itu, Muriel hanya berhadapan dengan Gea seorang.
Tak dinyanya, dengan refleks gemilangnya, De Gea mampu menepis bola sundulan itu. Muriel nyaris tidak percaya gagal memanfaatkan peluang emas yang hampir pasti gol itu. Rasa frustasinya itu ditunjukkannya dengan menyentuhkan dahinya ke tiang gawang sambil memejamkan mata. “Saya sangat menyesal gagal mencetak gol. De Gea adalah kiper hebat. Ia menciptakan penyelamatan yang hebat,” ujar Muriel.
Tangkisan atas sundulan Muriel itu hanyalah satu dari setidaknya tiga penyelamatan heroik De Gea di laga. Sebelumnya, ia juga mengagalkan peluang emas dari Steven N’Zonzi dan tembakan jarah jauh Muriel yang sangat sulit ditepis. Total delapan tembakan ia gagalkan malam itu. Para pemain MU pun mengaku beruntung memiliki kiper setangguh De Gea.
“David (De Gea) sangatlah bisa diandalkan. Pada laga-laga krusial dan melawan rival penting ia selalu bersinar. Saya harap ia terus melanjutkan penampilannya hebatnya itu untuk MU maupun timnas (Spanyol). Ia tengah menjalani musim hebat lainnya,” ujar gelandang MU, Juan Mata, seusai laga itu.
Tak ayal, Mata tidak bisa membayangkan jika De Gea hijrah ke Madrid. Sejumlah media di Inggris dan Spanyol sempat ramai mengabarkan soal bakal hijrahnya kiper 27 tahun itu ke Madrid pada akhir musim ini. Juara bertahan Liga Champions itu memang sejak lama kepincut ingin mendatangkan kiper utama timnas Spanyol itu.
Muriel nyaris tidak percaya gagal memanfaatkan peluang emas yang hampir pasti gol itu. Rasa frustasinya itu ditunjukkannya dengan menyentuhkan dahinya ke tiang gawang sambil memejamkan mata
Madrid nyaris memboyongnya ke Spanyol, Agustus 2015 lalu. Namun, transfer itu gagal karena masalah ketidaklengkapan adminsitrasi di akhir tenggat transfer musim panas saat itu. “Saya harap tidak (De Gea pindah ke Madrid). Saya tidak bisa membayangkan MU tanpanya. Ia salah satu kiper terhebat yang pernah saya lihat,” ujar Mata.
Legenda
De Gea pun kini menjadi legenda di Pizjuan. Ia menjadi kiper pertama yang mampu memaksa Sevilla, juara lima kali Liga Europa, tidak bertaring di stadion itu dalam 63 laga di kompetisi Eropa. Sejak 2005 hingga sebelum laga kemarin, Sevilla selalu mampu mencetak gol saat bermain di kompetisi Eropa di Pizjuan.
Berkat hasil imbang itu, peluang MU melangkah ke perempat final masih terbuka lebar. Terakhir kalinya mereka tampil di fase itu adalah 2014 lalu. MU wajib menang di kandangnya, Stadion Old Trafford, dalam duel balasan, 14 Maret mendatang. “Laga di Old Trafford ini bakal menjadi penentu,” ujar Manajer MU Jose Mourinho.(AP/Reuters)