MAGELANG, KOMPAS — Longsor yang terjadi di Brebes, Jawa Tengah, bukan semata-mata dipicu oleh kondisi lahan gundul. Lahan Perhutani yang longsor tersebut merupakan lahan rimbun ditumbuhi pepohonan, dengan persentase kepadatan tegakan mencapai 80 persen.
”Dari kejadian dan kondisi tegakan di lahan, kami bisa menyimpulkan bahwa longsor ini murni bencana alam, bukan karena lahan yang dibiarkan gundul tanpa pengikat berupa tegakan,” ujar Deputi Kementerian BUMN Bidang Industri Agro dan Farmasi Wahyu Kuncoro, saat ditemui di sela-sela kunjungannya ke Desa Wanurejo, Kecamatan Borobudur, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, Jumat (23/2).
Namun, Wahyu mengatakan, lahan tersebut memang berpotensi longsor karena memiliki kemiringan 45 derajat. Ditambah dengan intensitas hujan yang tinggi, maka akhirnya longsor pun tak terhindarkan.
”Agar terhindar menjadi korban longsor, di cuaca seperti sekarang ini, warga semestinya tidak beraktivitas atau tinggal di sekitar lahan,” ujarnya.
Saat ini, menurut Wahyu, delapan BUMN dikerahkan untuk memberikan bantuan kepada keluarga korban dan warga terdampak lainnya. Kementerian BUMN juga sudah mendirikan posko di lokasi untuk menghimpun dan mendistribusi semua bantuan.