November 2018, Presiden Tetapkan Strategi Kebudayaan Nasional
Oleh
Aloysius Budi Kurniawan
·2 menit baca
Bulan ini, Direktorat Jenderal Kebudayaan, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan telah mengawali tahapan penyusunan strategi kebudayaan sebagaimana diamanatkan Undang-Undang Pemajuan Kebudayaan. Proses penyusunan ini berjalan hingga November 2018 di mana presiden akan menetapkan strategi kebudayaan nasional.
Jadwal penyusunan strategi kebudayaan 2018 dimulai dengan masa persiapan mulai Februari hingga Maret 2018. Masa persiapan ini diisi dengan lokakarya penyusunan Pokok Pikiran Kebudayaan Daerah (PPKD) di 20 klaster kerja.
“Untuk memudahkan proses penyusunan PPKD, karena ini merupakan kerja raksasa, maka kami membagi daerah berdasarkan klaster-klaster,”kata Direktur Jenderal Kebudayaan, Hilmar Farid, Jumat (23/2) di Jakarta.
Selanjutnya, pada bulan Mei dan Juni 2018 tahapan penyusunan memasuki masa pra kongres 1, yaitu penyusunan PPKD kabupaten/kota untuk kemudian bisa ditetapkan oleh bupati/walikota. Bersamaan dengan ini, lokakarya penyusunan PPKD juga masih digelar di 20 klaster kerja.
Berikutnya pada bulan Juli-Agustus-September 2018 masuk tahapan pra kongres 2 yaitu penyusunan PPKD provinsi yang kemudian ditetapkan oleh gubernur. Terakhir, pada bulan Oktober-November-Desember 2018, penyusunan akhir strategi kebudayaan benar-benar dilakukan pada momen Kongres Kebudayaan 2018 yang digelar 16-18 November 2018. Di sinilah nantinya strategi kebudayaa nasional akan ditetapkan oleh Presiden.
Pada saat proses penyusunan PPKD berjalan, digelar pula seminar-seminar kebudayaan berdasarkan bidang-bidang keahlian yang melibatkan para pelaku budaya, asosiasi, serta akademisi dari berbagai perguruan tinggi. “Bidang-bidang keahlian ini akan membantu menerangi praktik-praktik kebudayaan yang selama ini diabaikan atau dilupakan. Semuanya akan dilihat oleh bidang-bidang keahlian ini. Hasil pembahasan ini akan digabung dengan PPKD untuk kemudian menjadi bahan penyusunan strategi kebudayaan nasional.
Indonesiana
Sembari proses penyusunan strategi kebudayaan berjalan, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan juga mulai menerapkan platform gotong-royong kebudayaan, Indonesiana. Platform ini berfungsi memastikan adanya jalur komunikasi budaya, mulai dari keahlian, kreativitas, kuratorial, dan sebagainya.
Sejak program ini digulirkan pertengahan tahun lalu, ada lima provinsi dan 23 kabupaten/kota yang berkomitmen terlibat dalam ”gotong royong” aksi kebudayaan. Lima provinsi itu ialah Daerah Istimewa Yogyakarta, Sumatera Barat, Riau, Sulawesi Tengah, dan Bali. Beberapa negara juga ingin terlibat, yaitu Jepang, Inggris, Belanda, Jerman, Spanyol, dan Rusia.
Direktur Kesenian Ditjen Kebudayaan Restu Gunawan menambahkan, salah satu ajang budaya internasional yang akan digelar dengan platform gotong royong adalah International Gamelan Festival Solo 2018. Festival yang digelar pada 9-15 Agustus 2018 di Solo.