Pencarian di Brebes Berlanjut, Potongan Tubuh Ditemukan

KOMPAS/Megandika Wicaksono

Kondisi material longsor di Kampung Cikarae, Desa Pasirpanjang, Kabupaten Brebes, Jumat (23/2) pagi.

BREBES, KOMPAS — Potongan tubuh korban longsor di Desa Pasirpanjang, Kecamatan Salem, Kabupaten Brebes, Jawa Tengah, ditemukan tim relawan gabungan pada pencarian Jumat (23/2) pagi. Tim kesehatan Polres Brebes masih mengidentifikasi potongan tubuh tersebut.

”Potongan tubuh yang ditemukan adalah bagian pusar hingga kaki. Jenis kelaminnya perempuan dan menggunakan rok,” kata Adi, relawan SAR SERI Solo, saat mengevakuasi potongan jasad ke Puskesmas Bentar, Kamis pukul 06.30.

KOMPAS/Megandika Wicaksono

Situasi di Puskesmas Bentar, Kecamatan Salem, Kabupaten Brebes, Jawa Tengah, Jumat (23/2).

Potongan jenazah tersebut ditempatkan di samping puskesmas dan ditangani oleh dokter dari Polres Brebes.

KOMPAS/Megandika Wicaksono

Warga berdiri di sekitar material longsor di Kampung Cikarae, Desa Pasirpanjang, Brebes, Jumat (23/2) pagi.

Kemarin, longsor terjadi di Desa Pasir Panjang, Kecamatan Salem, Brebes, pada Kamis pagi. Hingga Jumat dini hari, lima orang dinyatakan meninggal, 14 orang luka-luka, dan 16 orang masih dicari karena diduga tertimbun. Adapun pencarian dilakukan oleh tim gabungan.

Abdul Fatah (42), warga desa yang kehilangan saudaranya, datang ke puskesmas untuk mencari informasi tentang kakaknya yang bernama Wartinah (45).

”Kakak perempuan saya kemarin pagi berangkat untuk jualan ke pasar pakai mobil L300. Beberapa penumpang mobil sudah ditemukan, tapi kakak saya belum,” ujar Abdul.

Sementara itu, hujan deras yang mengguyur Brebes dan sekitarnya sejak Kamis sore menyebabkan beberapa titik di jalur menuju Kecamatan Salem dari Bumiayu terdampak longsoran tanah. Namun, kendaraan masih dapat melintas. Sejumlah warga juga membantu untuk mengarahkan.

KOMPAS/Aditya Putra Perdana

Kondisi jalan menuju Kecamatan Salem dari arah Kecamatan Bumiayu, Brebes, Jumat (23/2) pagi.

Berdasarkan pantauan, salah satu titik longsor kecil berada sekitar 5 kilometer sebelum Desa Salem, Kecamatan Salem. Tanah berserak di jalan basah sehingga jalan licin. Dari lebar jalan sekitar 3 meter, hanya separuhnya yang bisa dilewati atau hanya muat satu kendaraan roda empat.

Di beberapa lokasi lain, longsoran tanah merah kering berserak di sisi jalan. Belum ada penanganan, tetapi kendaraan masih bisa melintas. Kondisi aspal pada sebagian besar ruas jalan pun mulus.

KOMPAS/Aditya Putra Perdana

Kondisi jalan menuju Kecamatan Salem, Brebes, Jumat (23/2) pagi.

Banjir

Dari Cirebon dilaporkan, hujan deras yang berlangsung pada Kamis (22/2) malam memicu banjir di Kabupaten Cirebon dan Kabupaten Kuningan, Jawa Barat. Hingga Jumat (23/2) pagi, banjir masih merendam permukiman warga hingga ketinggian lebih dari 1 meter.

Di Cirebon, banjir menerjang bagian timur Cirebon, yakni Kecamatan Ciledug, Pasaleman, Pabuaran, dan Waled.

Menurut Kepala Seksi Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Cirebon Eman Sulaeman, ketinggian muka air Sungai Cisanggarung yang mencapai 9 meter meluap hingga ke permukiman warga.

Tinggi muka air di Desa Sukadana, Kecamatan Pabuaran, yang berbatasan dengan Waled bahkan mencapai 120 sentimeter. Dua warga di Desa Cigobang, Pasaleman, terpaksa dievakuasi dari pabrik tempat tinggal mereka karena ketinggian banjir terus meningkat.

Eman menyebutkan, pihaknya masih sibuk mengevakuasi sejumlah warga yang masih terjebak di rumah dengan ketinggian air mencapai 1 meter. Jadi, jumlah korban dan rumah terdampak banjir masih dalam proses pendataan.

”Kami mohon bantuan masyarakat, baik berupa tenaga maupun bahan pangan, untuk korban banjir di Pasaleman, Ciledug, dan Waled,” ujarnya.

Pekan lalu, banjir juga menggenangi wilayah tersebut. Jembatan gantung penghubung antarblok di Desa Ciledugwetan, Kecamatan Ciledug, bahkan hanyut terbawa arus Sungai Cisanggarung.

Dokumentasi BPBD Cirebon

Warga terpaksa dievakuasi dari banjir yang menggenangi Desa Cigobang, Kecamatan Pasaleman, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, Jumat (23/2) dini hari.

Di Kabupaten Kuningan, hingga Jumat dini hari, banjir menggenangi 10 desa di lima kecamatan. Di Kecamatan Cibeureum, banjir menggenangi Desa Kawungsari dan Desa Randusari.

Bahkan di Kawungsari, sebanyak 241 jiwa terpaksa mengungsi ke rumah kerabat karena takut banjir susulan. Tiga mobil dan sebuah penggilingan padi ikut terseret air.

Sementara di Desa Datar, Kecamatan Cidahu, sebanyak 200 rumah terendam hingga ketinggian 1 meter. ”Untuk kajian kebutuhan, kami belum bisa memastikan karena personel masih di lapangan,” ujar Kepala Pelaksana BPBD Kuningan Agus Mauludin.

Banjir sebelumnya juga menggenangi empat desa di Kecamatan Cibingbin pada Selasa (20/2). Lebih dari 4.000 jiwa terdampak bencana tersebut.