Banjir Surut, Jadwal Kereta Api Berangsur Normal
JAKARTA, KOMPAS — Keterlambatan keberangkatan kereta api dari Jakarta menuju kota-kota di wilayah utara dan selatan Jawa berangsur-angsur berkurang.
Banjir yang melanda dua jalur kereta di sekitar Cirebon dan Brebes sudah mulai surut. Hal ini diharapkan dapat mengurangi penumpukan penumpang di Jakarta.
Akan tetapi, keterlambatan keberangkatan dari Jakarta diperkirakan masih dapat terjadi pada Sabtu (24/2) ini, dengan waktu penundaan 30-60 menit.
Senior Manager Humas PT Kereta Api Indonesia Daerah Operasi I Jakarta Edy Kuswoyo mengatakan, tingkat keterlambatan keberangkatan kereta api menuju wilayah utara dan selatan sudah tidak terlalu parah.
”Keterlambatan kurang lebih 30-60 menit,” ujar Edy, Sabtu (24/2) di Jakarta. ”Sekitar 80 persen keberangkatan dari Stasiun Gambir ataupun Stasiun Pasar Senen tepat waktu,” lanjutnya.
Edy menyebutkan, hal ini terjadi karena adanya antrean pada jalur kereta api, baik untuk tujuan bagian utara Jawa maupun bagian selatan. Pada kedua jalur ini, kereta api harus bergantian menggunakan satu jalur yang sudah dibuka.
Pada jalur selatan, antara Stasiun Ciledug dan Ketanggungan arah Purwokerto, kereta api sudah dapat melintas dengan kecepatan 40 kilometer per jam.
”Walaupun begitu, kereta masih harus mengantre untuk menggunakan jalur secara bergantian,” lanjut Edy.
Adapun pada jalur kereta api jurusan bagian utara Jawa, antara Stasiun Tanjung dan Stasiun Losari, tinggi air masih mencapai 10 cm di atas kop rel.
Hal itu menyebabkan kereta api hanya dapat melintas dengan kecepatan 5 kilometer per jam dan secara bergantian menggunakan satu jalur rel.
Edy berharap, dengan membaiknya kondisi lintasan rel tersebut, keterlambatan akan semakin singkat dan penumpukan penumpang di Jakarta akan berkurang.
”Banjir berangsur-angsur surut. Semoga tidak ada penumpukan,” kata Edy.
Berdasarkan pantauan di Stasiun Gambir pada Sabtu dari pagi hingga siang, ruang tunggu stasiun tampak padat saat pagi ketika KA Taksaka terlambat berangkat. Banyak calon penumpang yang menunggu di restoran dan kafe di stasiun ini.
Pada hari ini, keterlambatan keberangkatan yang parah masih terjadi pada KA Taksaka tujuan Yogyakarta. Kereta yang dijadwalkan bertolak dari Stasiun Gambir pada pukul 08.30 itu baru dapat berangkat pukul 12.38.
Salah satu penumpang KA Taksaka, Albert (29), mengatakan, ketika dirinya mencetak tiket pukul 08.10 di Stasiun Gambir, pihak PT KAI mengumumkan bahwa keberangkatan kereta akan ditunda hingga lima jam, yakni pukul 13.10.
”Tetapi, ternyata sedikit lebih cepat dari perkiraan,” kata Albert yang memilih menghabiskan waktu dengan menunggu di kafe.
Edy menyebutkan, hanya KA Taksaka yang keterlambatannya tinggi. ”Hal ini karena harus menunggu rangkaian dari arah timur. Taksaka terlambat 248 menit,” ucapnya.
Hingga sore ini, pukul 15.46 WIB, keberangkatan kereta api dari Stasiun Gambir menuju kota-kota di Jawa Tengah dan Jawa Timur masih dijadwalkan tepat waktu.
KA Argo Sindoro tujuan Semarang, KA Bima tujuan Malang, KA Sembrani dan KA Argo Bromo Anggrek tujuan Surabaya, KA Argo Lawu tujuan Solo, KA Tegal Bahari tujuan Tegal, serta KA Purwojaya tujuan Cilacap diperkirakan berangkat sesuai jadwal.
Kondisi kedua jalur kereta api tersebut membaik dibandingkan dengan keadaan pada Jumat kemarin. Luapan Sungai Cisanggarung, Cirebon, menyebabkan banjir setinggi 90 cm di jalur kereta api selatan dan setinggi 50 cm di jalur kereta api utara. Hal ini menyebabkan perjalanan kereta api dari Jakarta melalui dua jalur utama tersebut terputus.
Kedatangan terlambat
Akan tetapi, kondisi dua jalur tersebut menyebabkan 40 persen dari 33 perjalanan dari beberapa kota di Jawa Timur dan Jawa Tengah terhambat.
”Kereta api dari arah timur, yakni dari Malang, Surabaya, Semarang, Solo, Yogyakarta, dan Purwokerto, akan terlambat tiba di Stasiun Gambir dan Stasiun Pasar Senen. Keterlambatan sekitar 200-400 menit,” ujar Edy.
Pagi tadi, kedatangan KA Bima dari Malang terlambat sekitar lima jam. Kereta tersebut tiba di Stasiun Gambir pukul 11.30, padahal jadwal normal kereta tersebut adalah tiba di Stasiun Gambir pukul 05.43.
Edy mengatakan, musibah banjir luapan Sungai Cisanggarung tersebut tidak memengaruhi jalur kereta api tujuan Bandung dan Cirebon. ”Kereta dengan tujuan dua kota tersebut dipastikan masih tepat waktu,” kata Edy. (DD17)