Ternyata Pemain Timnas Tidak Seperti Semut
”Oper ke kawan! Oper ke kawan!” Seruan arahan tersebut terdengar nyaring di area Lapangan ABC, Senayan, Jakarta, Sabtu (24/2) pagi.
Saat itu, pemain sayap tim nasional sepak bola U-23, Irfan Jaya, tengah menggiring bola saat laga uji coba melawan timnas U-19.
Suara itu bukan keluar dari mulut Pelatih Kepala Timnas Sepak Bola Indonesia Luis Milla, melainkan dari Abuza (37), warga Kecamatan Kebayoran Lama, Jakarta Selatan.
Abuza merupakan satu dari ratusan warga yang hadir menonton langsung pemusatan latihan timnas sepak bola Indonesia dari balik pagar Lapangan ABC. Sebagian warga bahkan datang mengenakan seragam timnas berlambang garuda.
Pada Jumat (23/2) sore, Abuza menyambangi Lapangan ABC untuk melihat sesi latihan timnas sepak bola. Petugas lapangan saat itu menginformasikan bahwa sesi latihan baru ada lagi Sabtu pagi.
Bersama putranya, Abdul Syakir (6), keduanya tiba sekitar pukul 07.30, atau setengah jam lebih awal dari dimulainya pemusatan latihan.
Saat bus yang membawa pemain timnas U-19 dan U-23 merapat ke Lapangan ABC, Abuza mengabadikan momen tersebut dengan merekamnya menggunakan ponsel pintarnya.
Melihat penyerang timnas U-23, Ilija Spasojevic, memasuki lapangan, Abuza berkomentar, ”Spaso (panggilan akrab Spasojevic) tinggi juga ya aslinya. Ternyata pemain timnas ukurannya tidak seperti semut.”
Menyaksikan pemusatan latihan timnas sepak bola Indonesia ini merupakan yang pertama kali bagi Abuza. Biasanya, dia menonton timnas dari tribune atas stadion atau dari televisi.
”Nonton di TV atau stadion, mah, kagak kelihatan jelas pemainnya. Serasa nonton semut,” ujarnya.
Di tempat pemusatan latihan, Abuza bisa melihat cara Milla memberikan arahan kepada pemain. Dia pun bisa mengetahui bagaimana kedekatan para pemain dari cara mereka berinteraksi selama sesi latihan.
Kunjungan bersama anaknya itu tak sekadar untuk menikmati permainan timnas. Abuza memiliki misi khusus. Sang anak, Abdul, pada pertengahan 2017 didaftarkan pada sekolah futsal.
”Belakangan dia jadi malas-malasan berlatih. Mudah-mudahan dengan melihat pemain timnas berlatih, semangatnya main futsal muncul lagi,” ucapnya.
Andi (19) juga berada di antara kerumunan warga yang antusias menonton laga uji coba timnas. Sebenarnya, dia tidak tahu-menahu soal jadwal pemusatan latihan timnas. Saat joging di Stadion Utama Gelora Bung Karno, ia dan temannya tak sengaja melihat ada keramaian di Lapangan ABC.
”Ini hari keberuntungan saya,” ucap Andi.
Tuntutan pekerjaannya di bidang percetakan membuatnya harus bekerja pada sif malam. Karena itu, dia tak pernah berkesempatan mendukung timnas secara langsung di stadion. Jangankan di stadion, Andi pun tidak sempat menonton pertandingan bola di layar kaca.
Selama 90 menit laga uji coba berlangsung, warga menyerukan nama-nama pemain timnas, baik U-19 maupun U-23. Menjelang akhir laga, misalnya, Egy Maulana Vikri harus dipapah keluar lapangan karena berbenturan dengan kiper U-19, Gianluca Pagliuca Rossy.
Sontak, penonton berteriak, ”Egy, ayo tetap semangat!”
Foto bareng pemain
Seusai laga uji coba berakhir, warga langsung berkerumun di dekat pintu keluar Lapangan ABC. Kamera, ponsel pintar, dan tongkat narsis atau tongsis telah berada di genggaman mereka. Warga siap berfoto dengan pemain timnas!
Lidya (15), salah satunya, rela berangkat ke Ibu Kota dari Kabupaten Karawang, Jawa Barat, untuk menonton laga uji coba itu. Dirinya memutuskan ke Jakarta setelah melihat foto-foto kegiatan pemusatan latihan di media sosial.
Ia berangkat bersama empat temannya naik kereta api jadwal pukul 04.00.
”Penasaran mau lihat mereka bermain secara langsung. Selain itu, pengin banget foto bareng sama pemain-pemain timnas,” katanya.
Saat para pemain satu per satu keluar dari lapangan, dengan sigap Lidya dan teman-temannya mendekati idola mereka. Tentu mereka tidak bisa lama-lama berfoto bersama para pemain karena warga berebut ingin berada pada satu bingkai dengan idolanya itu.
Pemain timnas U-23, Nelson Alom, menuturkan, sejak pemusatan latihan berlangsung Minggu (18/2), selalu ada warga yang hadir menyaksikan sesi latihan.
”Kehadiran suporter selama sesi latihan menjadi suntikan motivasi bagi saya untuk berlatih lebih keras,” ujarnya.
Adapun striker Spasojevic berujar, dirinya senang dengan keberadaan suporter selama pemusatan latihan. Dia pun selalu melayani permintaan warga berfoto bersama.
”Semoga antusiasme seperti ini terus berlanjut dan berkembang saat pertandingan sebenarnya berlangsung,” ujar Spaso.
Menang 5-0
Pada laga uji coba tersebut, timnas U-23 menang atas skuad timnas U-19 dengan skor meyakinkan, 5-0. Gol dicetak oleh Yabes Roni, Febri Hariyadi, Hanif Sjahbandi, Osvaldo Ardiles Haay, dan Ahmad Nur Hardianto.
Meski kalah, skuad U-19 cukup memberikan perlawanan kepada skuad seniornya. Mereka menunjukkan permainan dengan umpan cepat.
Seusai pertandingan, Milla mengumpulkan kedua skuad dan memberikan arahan. Mereka pun menyempatkan diri melakukan foto bersama dan berdoa bareng.
Milla menyatakan senang dengan kerja keras yang ditunjukkan timnas U-19 dan U-23 dalam laga uji coba ini.
Terkait torehan skor 5-0 oleh timnas U-23, pelatih asal Spanyol itu mengucapkan, ”Hasilnya tidak jelek, tetapi saya yakin anak-anak (pemain U-23) bisa lebih baik lagi.”