Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri mengutus Hasto Kristiyanto dan Prananda Prabowo untuk bertemu Kogasma Partai Demokrat Agus H Yudhoyono.
DENPASAR, KOMPAS Pasca-memutuskan untuk kembali mengusung Presiden Joko Widodo di Pemilihan Umum Presiden 2019, Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan mulai mendekati Partai Demokrat, yang selama ini berada di luar koalisi partai pendukung pemerintah. Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri mengutus perwakilan untuk bertemu Komandan Satuan Tugas Bersama Pemenangan Pemilu Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono.
Pendekatan dilakukan untuk memperkuat posisi dukungan politik terhadap Jokowi di Pemilu 2019. Seperti diketahui, Jokowi kini mengantongi dukungan dari lima partai politik, yaitu PDI-P, Golkar, PPP, Nasdem, dan Hanura. Total persentase dukungan kelimanya mencapai 51,78 persen, di atas syarat pencalonan presiden 20 persen kursi di DPR atau 25 persen perolehan suara pada Pemilu 2014.
Selain untuk memperkuat dukungan politik bagi Jokowi, pendekatan dengan Demokrat juga tidak menutup kemungkinan untuk menjaring figur calon wakil presiden pendamping Jokowi.
Sekretaris Jenderal PDI-P Hasto Kristiyanto di sela-sela Rapat Kerja Nasional III PDI-P di Denpasar, Bali, Sabtu (24/2), mengatakan, Megawati menugaskan Hasto dan putranya, Prananda Prabowo, untuk mengatur pertemuan dengan Agus Harimurti Yudhoyono, putra Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono. Agus juga bertanggung jawab atas pemenangan Demokrat dalam Pemilu 2019.
Komunikasi dengan Demokrat, kata Hasto, untuk membangun kesepahaman dan menyamakan visi-misi. Namun, tidak menutup kemungkinan diskusi kedua partai juga akan membicarakan pasangan cawapres untuk Jokowi.
”Hal-hal realistis saja dulu, tidak langsung membahas kerja sama untuk mengusung capres dan cawapres,” kata Hasto.
Dari 10 parpol yang memiliki kursi di parlemen dan akan kembali berkontestasi pada Pemilu 2019, lima partai berada di luar koalisi pendukung Jokowi sebagai capres, yakni Partai Amanat Nasional, Partai Kebangkitan Bangsa, Partai Gerindra, Partai Demokrat, dan Partai Keadilan Sejahtera.
Posisi Demokrat sebagai partai nonkoalisi yang mengambil posisi netral kadang sejalan dan kadang bertentangan dengan PDI-P.
Menyambut baik
Secara terpisah, Ketua DPP Partai Demokrat Didik Mukrianto menyambut baik niat PDI-P menjajaki komunikasi dengan Demokrat. Untuk menghadapi Pemilu 2019 dan mencalonkan kadernya di Pilpres 2019, Demokrat membutuhkan koalisi. Namun, Demokrat harus membina komunikasi intensif dengan PDI-P agar mencapai kesamaan pandangan dan visi-misi.
”Kami sambut baik, tetapi kami sadar, pada fase dan hal tertentu, kami harus menemukan pemahaman yang sama dulu dengan PDI-P. Komunikasi harus kami jalankan terus dan berharap bisa mencapai kesamaan,” katanya. (AGE)