BANJARMASIN, KOMPAS — Lima orang tewas di tengah bongkar muat inti buah kelapa sawit atau kernel di kapal kargo MV Sumiei di Pelabuhan Martapura Baru, Kota Banjarmasin, Kalimantan Selatan, Sabtu (24/2) malam. Mereka diduga keracunan gas di dalam palka berisi kernel.
Kelima korban tewas adalah Jani (48), David (30), Syahrani (40), dan Madi (55) yang bertugas sebagai mandor. Seorang lagi Kamal, perawat Klinik First Aid PT Pelindo Husada Citra.
Fariz Hazmilzam dari bagian Humas PT Pelabuhan Indonesia III (Persero) Cabang Banjarmasin, Minggu, di Banjarmasin, menyatakan, korban sempat dilarikan ke Instalasi Gawat Darurat Rumah Sakit TPT Dr R Soeharsono dan IGD RS Suaka Insan di Banjarmasin. Namun, nyawa mereka tak tertolong.
”Kejadian itu berawal dari kegiatan bongkar muat inti buah sawit (kernel) pada kapal MV Sumiei oleh pekerja perusahaan bongkar muat Mitra Padu Serasi pukul 20.00 Wita,” katanya.
Saat MV Sumiei bersandar di Martapura Baru dan palka dibuka, anak buah kapal (ABK) sudah mengingatkan untuk tidak langsung membongkar muatan. Para pekerja bongkar muat diminta menunggu sekitar tiga jam karena dari palka tercium bau amonia yang menyengat.
Namun, dua pekerja tetap nekat turun dan masuk palka. Seketika itu juga mereka sulit bernapas dan lemas. Mandor dan seorang pekerja lain hendak menolong rekannya dengan ikut turun. Mereka bernasib sama.
Melihat kondisi itu, petugas keamanan Pelindo III meminta bantuan petugas Klinik First Aid PT Pelindo Husada Citra. Seorang perawat bernama Kamal datang dengan membawa tabung oksigen. Namun, perawat itu juga lemas dan tidak sadarkan diri.
Chief Executive OfficerPelindo III Regional Kalimantan Recky Julius Uruilal memastikan upaya menyelamatkan korban sudah maksimal. ”Pelindo III berupaya menyelamatkan korban sebagai upaya preventif kegawatdaruratan,” katanya.
Kepala Polsek Kawasan Pelabuhan dan Laut Banjarmasin Komisaris Susilawati menjelaskan, sejumlah saksi sudah dimintai keterangan. ”Kami meminta keterangan dari nakhoda kapal dan ABK,” ujar Susi. (JUM)