JAKARTA, KOMPAS — Wakil Presiden Jusuf Kalla, Selasa (27/2) pukul 06.00 WIB, terbang ke kota Kabul, Afghanistan.
Kalla menyatakan, setiap bangsa, termasuk Afghanistan berhak mewujudkan perdamaian di negaranya sendiri meskipun saat ini berada dalam kondisi yang tak memungkinkan. Perdamaian itu harus sungguh-sungguh diupayakan bersama-sama dengan komitmen dan tekad bulat rakyat Afghanistan sendiri untuk meraihnya.
"Afghanistan itu sudah lama jatuh dalam berbagai konflik, selama 40 tahun. Sudah pasti rakyatnya ingin sekali hidup dalam damai dan sejahtera. Oleh karena itu, jika sekarang pemerintah bersama ulama dan rakyat Afghanistan dan tokoh-tokoh Afghanistan ingin mewujudkan perdamaian, siapapun tak ada yang bisa menghalangi. Mereka harus diberi kesempatan mewujudkan perdamaiannya," kata Kalla kepada Kompas, Senin (26/2) di Jakarta.
Terkait dengan bina damai (peace building) dan rekonsiliasi di Afghanistan, Kalla memulai kunjungan ke Afghanistan Selasa ini hingga Kamis (1/3). "Kunjungan saya ini melanjutkan apa yang sudah dilakukan Presiden Joko Widodo saat kunjungan kenegaraan akhir Januari lalu," tuturnya.
Dalam kunjungan selama enam jam di Afghanistan, Presiden Jokowi membahas kerja sama, khususnya terkait bina damai dan proses rekonsiliasi. Proses bina damai yang akan dilakukan harus ditopang dengan pembangunan ekonomi. Selain meningkatkan kemampuan pengusaha Afghanistan agar dapat mendongkrak ekspor, pemerintah juga akan membangun klinik kesehatan. Sebelumnya, pemerintah membangun masjid As-Salam untuk masyarakat di Afghanistan (Kompas, 30/2)
Saya menjalankan tugas yang diminta Presiden untuk mewujudkan proses damai di sana. Indonesia diminta karena Indonesia tidak memiliki kepentingan apapun dalam konflik di Afghanistan
"Saya menjalankan tugas yang diminta Presiden untuk mewujudkan proses damai di sana. Indonesia diminta karena Indonesia tidak memiliki kepentingan apapun dalam konflik di Afghanistan. Selain mewujudkan perdamaian juga kesejahteraan dan kerja sama antara bangsa Indonesia dan Afghanistan," tutur Kalla.
Bertemu sejumlah tokoh
Selain menghadiri Konferensi Perdamaian di Kabul, Rabu (28/2), Kalla juga akan bertemu secara formal dan informal dengan sejumlah tokoh dan ulama di Istana Kepresiden Afghanistan, antara lain Presiden Afghanistan Ashraf Ghani, Ketua Dewan Perdamaian Afghanistan (The High Peace Council/HPC) Karim Khalili, politisi senior Afghanistan Abdullah Abdullah.
Menurut Kalla, setelah proses di Afghanistan, Indonesia juga memelopori pertemuan ulama dari Afghanistan, Pakistan dan Iran di Jakarta. Acara ini akan dipimpin langsung oleh Presiden Jokowi.
Sebelumnya, saat pertemuan antara Kalla dan tokoh Afghanistan di HPC Afghanistan, di kantor Wapres, Jakarta, Senin (12/2), Menteri Luar Negeri Retno LP Marsudi yang mendampingi mengatakan, peran Indonesia semakin nyata membantu mewujudkan perdamaian di Afghanistan. Kontribusi ini dilakukan dengan memediasi pertemuan berbagai pemangku kepentingan di sana.