JAKARTA, KOMPAS — Di tengah cuaca cerah, pesawat Kepresidenan Indonesia-2 yang membawa Wakil Presiden Jusuf Kalla beserta rombongan mendarat dengan mulus di Bandar Udara Internasional Hamid Karzai, Kabul, Selasa (27/2) pukul 14.40 waktu setempat atau sekitar pukul 17.40 waktu Jakarta.
Sebelum turun dari pesawat yang terbang selama 6 jam dari Bandara Internasional Kuala Namu di Medan, Sumatera Utara, Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh Republik Indonesia untuk Afghanistan Mayjen TNI (Purn) Arief Rachman dan Wakil Kepala Protokol Negara Afghanistan naik ke pesawat dan mempersilakan Wapres Kalla turun dari pesawat diikuti delegasi resmi dan ajudan dinas.
Acara pertama yang akan dilakukan Wapres Kalla adalah pertemuan empat mata dengan Ketua Dewan Perdamaian Afghanistan (High Peace Council/HPC) Kharim Khalili di Istana Haram Sarai atau Wisma Negara milik Pemerintah Afghanistan. Selanjutnya, Wapres Kalla akan bertemu secara khusus dengan Presiden Afghanistan di Istana Delkussa, yang malamnya akan dipakai sebagai tempat menjamu makan malam untuk menghormati kunjungan Wapres Kalla.
Setelah jamuan makan malam di Istana Delkussa, Wapres Kalla bersama delegasi Indonesia kembali ke Istana Haram Sarai untuk bermalam.
”Saya ingin bertemu lebih lama lagi, baik dengan Ketua HPC Kharim Khalili maupun Presiden Ghani. Oleh karena itu, kami berangkat (terbang) pagi-pagi benar sekitar pukul 06.00 agar waktunya panjang,” ujar Wapres Kalla kepada Kompas pada akhir pekan lalu melalui telepon.
Sebagaimana diberitakan, untuk mewujudkan rencana perdamaian di Afghanistan, Wapres Kalla, Rabu pagi ini, terbang ke kota Kabul, ibu kota Afghanistan. Selama tiga hari ke depan hingga Kamis (1/3), Wapres Kalla dijadwalkan menghadiri Kabul Peace Conference dan bertemu dengan para ulama dan tokoh-tokoh di Afghanistan.
Tugas ini diberikan Presiden Joko Widodo setelah Presiden Ghani pada kunjungannya April 2017 di Istana Bogor, Jawa Barat, meminta bantuan Pemerintah Indonesia ikut mendamaikan konflik di Afghanistan yang sudah berlangsung selama 40 tahun lamanya. Terkait upaya perdamaian itu, Presiden Jokowi membuka jalan dengan melakukan kunjungan kenegaraan di Afghanistan selama 6 jam pada akhir Januari lalu.