BANYUWANGI, KOMPAS — Kabupaten Banyuwangi ditunjuk menjadi salah satu daerah penyangga pelaksanaan pertemuan tahunan Dana Moneter Internasional (IMF) dan Bank Dunia yang akan dilaksanakan di Bali pada Oktober 2018. Hal ini menjadi momentum bagi Banyuwangi untuk mempromosikan daerahnya.
Pertemuan tahunan IMF dan Bank Dunia yang akan diselenggarakan di Bali bakal dihadiri sedikitnya 18.000 delegasi dari 189 negara. Sebagian rombongan akan mendarat di Banyuwangi.
Beberapa lokasi wisata di Banyuwangi juga akan menjadi tujuan kunjungan peserta pertemuan tersebut. Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas mengatakan, momentum ini merupakan kesempatan untuk mempromosikan Banyuwangi.
Ini kesempatan langka. Kapan lagi pengusaha-pengusaha dari seluruh dunia berkunjung ke Banyuwangi.
”Ini kesempatan langka. Kapan lagi pengusaha-pengusaha dari seluruh dunia berkunjung ke Banyuwangi. Belum tentu tahun depan atau 20 tahun lagi pertemuan tersebut diadakan di Indonesia dan Banyuwangi kecipratan terlibat,” ujarnya.
Anas menyebutkan, ada tujuh destinasi wisata di Bali dan Banyuwangi yang akan direkomendasikan kepada delegasi dan peserta pertemuan. Tiga destinasi di antaranya ada di Banyuwangi.
Ketiga destinasi tersebut ialah Taman Nasional Alas Purwo, Taman Nasional Baluran, dan Taman Nasional Merubetiri. Beriwisata ke taman nasional memang cukup diminati wisatawan asing selain berkunjung ke Gunung Ijen.
”Untuk menyambut kunjungan tersebut, dibutuhkan percepatan pembangunan infrastruktur pendukung di sejumlah destinasi wisata. Karena itu, besok (Kamis, 1/3), Menko Maritim dan Menkeu akan datang ke Banyuwangi,” tutur Anas.
Kedatangan Menteri Koordinator Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan dan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, lanjut Anas, bertujuan untuk meninjau langsung kesiapan infrastruktur di Banyuwangi sebagai daerah penyangga penyelenggaraan pertemuan tahunan IMF dan Bank Dunia. Keduanya juga mencari tahu kendala yang dihadapi Banyuwangi dalam menyiapkan infrastruktur pendukung tersebut.
”Saya sangat senang menyambut kedatangan dua menteri yang jadi ’striker’ ini. Yang satu bisa ambil kebijakan, satunya lagi yang punya uang. Harapannya, kedatangan kedua menteri itu membuat sejumlah pembangunan fasilitas dapat segera dieksekusi,” ucap Anas.
Rencana kedatangan Luhut dan Sri Mulyani juga disampaikan Kepala Bagian Humas dan Protokol Kabupaten Banyuwangi Djuang Pribadi. Menurut dia, kedua menteri akan mengunjungi sejumlah lokasi selama dua hari, mulai Kamis hingga Jumat (1-2 Maret).
”Rencananya, Menko Maritim dan Menkeu akan berkunjung ke Bandara Blimbingsari, Jiwa Jawa Ijen Resort, Desa Kemiren, Villa Solong, dan Perkebunan Gombengsari. Para menteri juga akan menggelar rapat bersama jajaran Pemerintah Kabupaten Banyuwangi,” tutur Djuang.
Sebelumnya, Ketua Pelaksana Harian Pertemuan Tahunan IMF Susiwijono Moegiarso telah meninjau kesiapan Banyuwangi menjadi tujuan destinasi unggulan para delegasi.
”Ribuan orang penting dunia akan datang ke Indonesia. Hal ini harus kita manfaatkan dengan baik. Network mereka ini di seluruh dunia. Jadi, kita harus sinergi dan bikin strategi bagaimana meninggalkan kesan yang baik bagi mereka,” kata Susiwijono, yang juga Staf Ahli Menteri Keuangan Bidang Organisasi, Birokrasi, dan Teknologi Informasi.
Delegasi pertemuan, lanjut Susiwijono, terdiri dari menteri keuangan dan gubernur bank sentral, delegasi dari lembaga kerja sama ekonomi global dan regional, perwakilan lembaga masyarakat sipil, kalangan swasta dan akademisi, serta awak media dari seluruh dunia.