Gempa Bumi M 5,4 Guncang Mandailing Natal, Tak Ada Kerusakan
Oleh
Nikson Sinaga
·2 menit baca
PENYABUNGAN, KOMPAS — Gempa bumi tektonik berkekuatan M 5,4 terjadi di Samudra Hindia sekitar 37 kilometer di barat daya Singkuang, Kabupaten Mandailing Natal, Kamis (1/3) pukul 08.35. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika menyatakan, gempa tidak berpotensi tsunami. Guncangan terasa di Kabupaten Mandailing Natal, tetapi tidak ada laporan dampak kerusakan.
Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika Mochammad Riyadi, dalam keterangan tertulis, menyatakan, pusat gempa bumi terletak di koordinat 0,91 Lintang Utara dan 98,63 Bujur Timur di sebelah barat daya Mandailing Natal dengan kedalaman 98 kilometer.
”Dampak gempa bumi berupa guncangan dirasakan di Kabupaten Mandailing Natal, Tapanuli Selatan, Kota Padang Sidimpuan, dan Kota Sibolga, dalam skala intensitas II SIG-BMKG atau III-IV MMI. Guncangan juga dirasakan di Kepulauan Nias dan sebagian wilayah Sumatera Barat, seperti Kabupaten Agam, Pasaman, dan Kota Pariaman, dengan skala intensitas yang lebih rendah, yakni I SIG-BMKG,” kata Riyadi.
Jika dilihat dari kedalaman hiposentrumnya, kata Riyadi, gempa bumi tersebut jenis menengah yang terjadi akibat aktivitas subduksi. Hasil analisis BMKG menunjukkan, gempa bumi di lokasi tersebut dibangkitkan mekanisme sumber turun mendatar atau oblique normal fault.
Riyadi menjelaskan, gempa bumi di Mandailing Natal lalu terjadi lagi dengan skala yang sedikit lebih besar pada pukul 10.17 dengan kekuatan M 5,5. Gempa berpusat di Samudra Hindia dengan jarak 32 kilometer dari Singkuang, Mandailing Natal. Gempa itu lalu diikuti gempa susulan pukul 10.36 dengan kekuatan M 3,5, pukul 10.41 dengan kekuatan M 3,5, dan pukul 11.41 dengan kekuatan M 3,3. Semua gempa susulan itu berpusat di Samudra Hindia dengan jarak masing-masing 75 kilometer, 78 kilometer, dan 75 kilometer di sebelah barat daya Kota Padang Sidimpuan.
Douglas Lumban Tobing (22), warga Kota Padang Sidimpuan, mengatakan, guncangan gempa tidak sampai membuat warga panik. Gempa dirasakan warga tiga kali. Perabot rumah, seperti meja dan rak piring, bergetar. ”Ketika gempa terjadi, sebagian warga keluar rumah. Namun, karena guncangannya tidak terlalu terasa, warga tidak sampai panik,” katanya.
Douglas mengatakan, belum ada terpantau kerusakan yang terjadi akibat gempa tersebut.