Ratusan Prajurit Marinir Berhasil Melintasi Jarak 39 Kilometer
Oleh
Iwan Santosa
·4 menit baca
MERAK, KOMPAS – Lebih dari 200 prajurit Korps Marinir TNI AL dan perenang lain, berhasil menyeberangi lintasan Selat Sunda dari Bakauheni, Lampung – Tanjung Sekong di Merak, Banten yang ditempuh sejak Jumat malam hingga Sabtu (2-3/3).
Kopral Dua Marinir Budi Santoso dari Batalion Intai Amfibi (Yon Taifib) 2 Jakarta berhasil mencapai finish pertama yang disusul Praka Marinir Putu Arsana anggota Detasemen Jala Mangkara (Denjaka) diikuti para perenang dari Korps Marinir hingga peringkat 9. Adapun perenang sipil Reihan Maulana dari klub renang Millenium, Surabaya berhasil memasuki finish ke-10.
Pada saat bersamaan juga digelar lomba dayung lintas Selat Sunda yang dimenangi Batalion Infantri 8 (Yonif 8) Marinir , diikuti Yonif 3 Marinir, Yonif 10 Marinir, dan dari regu pedayung sipil Lucky Sport Bekasi menduduki peringkat 18.
Kepala Staf TNI AL Laksamana (TNI) Ade Supandi memuji semangat juang para peserta yang membuktikan kemampuan dan profesionalitas prajurit TNI dalam mengembang dan menyelesaikan tugas.
“Di luar peserta yang menempati peringkat atas, saya akan berikan hadiah uang bagi para perenang yang berhasil masuk finish, Lomba sejenis akan kita gelar tahun depan di perairan sama atau pun di tempat lain di Indonesia,”kata Ade dalam penutupan lomba yang berlangsung sekitar pukul 11.30 WIB di pantai Tanjung Sekong, di utara pelabuhan penyeberangan Merak.
Para peserta lomba renang yang baru diadakan kembali setelah terakhir dilangsungkan tahun 2007, dilepas oleh KSAL, Menteri KKP Susi Pudjiastuti, dan Komandan Korps Marinir Mayjen (TNI) Marinir Bambang Suswantono di Dermaga Bakauheni Jaya di Lampung pukul 21.00 secara bergelombang hingga pukul 22.00 WIB. Selanjutnya, tim dayung dilepas KSAL dan para pejabat sejak pukul 03.00 WIB di tempat yang sama.
Dalam pantauan di titik keberangkatan, 300 perenang yang menggunakan pakaian tertutup (wet suit) dan celana renang serta menggunakan ikat kepala Marinir membanjiri tepi pantai dan bergiliran memasuki air dengan membawa dua pelampung putih, peluit, kaki katak (fin), kaca mata (google), dan tabung pipa pernafasan (snorkel). Selanjutnya menjelang subuh, sebanyak 576 pedayung yang masing-masing regu berisikan delapan pedayung memasuki laut di Selat Sunda sejak pukul 03.00 WIB.
Ateng manajer Tim Kampus Institut Sains dan Teknologi Nasional (ISTN) mengaku timnya sudah berlatih sejak tiga bulan terakhir. Pihaknya tidak memasang target tetapi antusias mengikuti lomba dayung Selat Sunda tersebut.
Pemenang pertama lomba renang dengan catatan waktu 9 jam 30 menit, Kopda Marinir Budi Santoso (33) asal Wonosobo, Jawa Tengah, mengaku dirinya sudah berlatih sejak enam bulan terakhir. “Persiapan akhir rata-rata berenang hingga 9 jam. Itu ditempuh bertahap dari berenang dua, empat, lima, enam jam. Latihan renang di laut dilakukan di Ancol,”kata Budi yang mendapat hadiah pertama berupa mobil Mitsubishi Expander.
Para perenang Yon Taifib 2 mendominasi peringkat lima besar perenang yang menempati urutan sepuluh besar Renang Selat Sunda tahun 2018.
Komandan Korps Marinir TNI AL Mayjen (TNI) Marinir Bambang Suswantono memuji para perenang yang disebutnya membuktikan kemampuan prajurit TNI dan memberikan daya gentar (deterensi). “Kita lihat semangat juga para prajurit TNI dan secara khusus Marinir yang tidak kenal menyerah. Ini merupakan tradisi semangat juang. Jarang ada orang yang bisa berenang hingga 39 kilometer untuk mencapai sasaran,”kata Bambang yang berasal dari Semarang, Jawa Tengah.
Praka Marinir Dedi Pratikno yang finish di urutan lima dengan catatan waktu 9 jam 55 menit mengatakan, tantangan perubahan arus laut, kehilangan orientasi, gangguan sengatan ubur-ubur hingga bintang laut mengganggu dirinya saat menjalani lomba renang Selat Sunda.
Para Atase Pertahanan negara sahabat dari Amerika Serikat, Australia, dan Kerajaan Thailand turut hadir menyaksikan pembukaan dan penutupan lomba renang dan dayung lintas Selat Sunda 2018 itu. Dalam lomba tersebut sepasang prajurit perempuan TNI dari Kowad dan Kowal juga berhasil menyelesaikan finish dan ada ada peserta di atas usia 50 tahun yang juga mencapai finish yakni seoran Mayor Marinir dan Sersan Mayor Marinir. Lomba juga berhasil diselesaikan para perenang sipil remaja berusia belasan tahun. (Iwan Santosa)