Jakarta, Kompas - Setelah mundur hampir lima bulan dari rencana, akhirnya Pemprov DKI Jakarta melalui Dinas Bina Marga akan mulai menyosialisasikan dimulainya penataan trotoar dan Jalan Sudirman hingga Jalan MH Thamrin, Selasa (6/3). Penataan trotoar akan dikebut meskipun belum tentu bisa diselesaikan saat Asian Games berlangsung.
Kepala Dinas Bina Marga DKI Jakarta Yusmada Faizal, Senin, menjelaskan, sosialisasi dimulainya penataan trotoar Sudirman -MH Thamrin dilakukan, di Balai Agung Pemprov DKI Jakarta. Para pemilik persil tanah di sepanjang dua ruas itu, pengamat, dan tokoh masyarakat diharapkan hadir dalam sosialisasi ini.
Seperti diketahui, penataan trotoar Sudirman-MH Thamrin itu sebetulnya sudah dicanangkan sejak zaman Gubernur Basuki Tjahaja Purnama dan ditegaskan ulang oleh Gubernur Djarot Saiful Hidayat. Pencanangan penataan trotoar Sudirman-Thamrin dilakukan di awal Oktober 2017.
Penataan trotoar dilakukan untuk memberi kenyamanan bagi pejalan kaki dan kemudahan akses bagi penumpang angkutan umum, termasuk penumpang MRT. Rencananya, MRT beroperasi pada Maret 2019.
Semula, penataan akan membuat jalur lambat di Jalan Sudirman dihilangkan dan digantikan dengan trotoar yang diperlebar. Saat ini, trotoar memiliki lebar antara 3 hingga 5 meter. Nantinya, trotoar direncanakan selebar 9 sampai 12 meter.
Penataan trotoar akan dilakukan tiga pihak yakni PT MRT Jakarta, Kepland, dan PT Mitra Panca Persada (MPP). Kepland dan MPP akan mendanai penataan dengan sisa dana pemenuhan kompensasi koefisien lantai bangunan (KLB).
Perubahan rencana
Rencana penataan sempat terhenti saat Anies Baswedan dilantik sebagai Gubernur DKI. Sekitar akhir Oktober atau awal November 2017, Anies meminta desain trotoar diubah, yaitu dengan tetap membolehkan sepeda motor bisa melewati kedua ruas jalan itu.
Karena permintaan itu, rancangan penataan trotoar mesti diubah. Akibatnya, waktu pelaksanaan penataan trotoar juga bergeser. Bina Marga sebagai pihak yang melakukan supervisi penataan, mengubah desain.
Yusmada mengatakan, pembagian penataan trotoar mulai diubah. Dari Bundaran Senayan hingga Bundaran HI, terdapat enam stasiun MRT bawah tanah. MRT akan menata kawasan di area pada radius 200 meter di sekitar stasiun.
Dari Bundaran Senayan ke Kali Krukut di Bendungan Hilir, trotoar akan ditata oleh MPP. Lalu dari Bendungan Hilir ke MH Thamrin, trotoar digarap Kepland.
Saluran air di bawah trotoar akan berlebar 2x2 meter persegi. Trotoar juga dilengkapi jalur hijau antara 3-4 meter, lampu jalanan, bangku, dan jalur sepeda.
Gamal Sinurat, Asisten Sekdaprov DKI Bidang Pembangunan dan Lingkungan Hidup, menjelaskan, pembangunan dilakukan setelah sosialisasi.
"Paling tidak, sebelum Asian Games, (pembangunan) di atas 80 persen. Artinya tidak lagi mengganggu lalu lintas. Sebelum Asian Games diupayakan selesai. Kalaupun tidak, paling tidak pekerjaan sudah di atas trotoar dan tidak lagi mengambil lajur jalan," kata Gamal.
William P Sabandar, Direktur Utama PT MRT Jakarta, menjelaskan, saat ini, sejalan dengan proses penyelesaian entrance atau titik masuk stasiun bawah tanah, MRT Jakarta juga akan menyelesaikan trotoar di radius sekitar 200 meter dari stasiun di Jalan Sudirman-Thamrin.