JAKARTA, KOMPAS - Dinamika politik nasional masih sangat cair. Sampai saat ini, para elite politik masih terus membangun komunikasi untuk saling menjajaki peluang berkoalisi dalam Pemilu Presiden 2019.
Sejauh ini, baru muncul nama Presiden Joko Widodo dan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto yang akan berkontestasi dalam Pemilu Presiden 2019. Namun, belakangan muncul wacana membentuk poros ketiga mengusung calon presiden lain dengan koalisi baru dipimpin Partai Demokrat, yang memiliki 61 kursi Dewan Perwakilan Rakyat (DPR).
Seusai diterima Presiden Joko Widodo di Istana Merdeka, Jakarta, Selasa (6/3), Komandan Komando Satuan Tugas Bersama (Kogasma) Pemenangan Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono mengatakan, dinamika politik Indonesia sangat cair. Waktu empat bulan sampai masa pendaftaran pasangan calon presiden dan wakil presiden untuk Pemilu 2019 membuat semua partai politik masih menghitung pilihan terbaik.
“Terlalu dini untuk bisa ditentukan hari ini walaupun waktunya tinggal empat bulan lagi sebelum menyerahkan semua persyaratan capres dan cawapres 2019,” kata Komandan Komando Satuan Tugas Bersama (Kogasma) Pemenangan Pemilu 2019 Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono seusai diterima Presiden Joko Widodo di Istana Merdeka, Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (6/3). Agus mengundang Presiden Jokowi menghadiri Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) Partai Demokrat yang akan berlangsung pada Sabtu-Jumat (10-11/3).
Terlalu dini untuk bisa ditentukan hari ini walaupun waktunya tinggal empat bulan lagi sebelum menyerahkan semua persyaratan capres dan cawapres 2019
Belum memutuskan
Berkait peta koalisi mengusung capres, Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) belum memutuskan sikap. Namun, Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar masih nyaman dengan koalisi saat ini.
“Saya pribadi meyakini kebersamaan koalisi dengan PDI-P dan partai-partai lain di pemerintahan saat ini, masih nyaman. Namun, (tetap berkoalisi) itu belum menjadi keputusan PKB,” ujar Muhaimin di sela acara “Sholawat Anti Narkoba” yang digelar Majelis Pencinta Sholawat Nusantara pimpinan Muhaimin.
PKB merupakan salah satu partai pendukung pemerintahan Jokowi-Jusuf Kalla bersama Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P), Golkar, Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Partai Amanat Nasional (PAN), Nasdem, dan Hanura. PDI-P, Golkar, PPP, Nasdem, dan Hanura sudah menyatakan kembali mendukung Jokowi sebagai capres dalam Pemilu 2019. Adapun PKB dan PAN masih melakukan penjajakan.
Muhaimin melanjutkan, PKB belum memutuskan karena para kiai dan ulama memintanya agar tidak terlalu cepat mengambil keputusan. Permintaan ini disampaikan melalui surat.
“Mereka mengajak musyawarah khusus dalam waktu dekat untuk melakukan pembicaraan ke mana arah dukungan PKB,” katanya.
Mereka mengajak musyawarah khusus dalam waktu dekat untuk melakukan pembicaraan ke mana arah dukungan PKB
Adapun Wakil Ketua Majelis Syuro Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Hidayat Nur Wahid mengatakan, PKS tidak akan berkoalisi dengan poros partai pengusung Jokowi. “Yang jelas PKS akan melahirkan satu poros koalisi. Minimal berkoalisi dengan Gerindra,” tambahnya. (APA/INA)