Polo Air Butuh Kompetisi, Renang Indah Butuh Sistem Audio
Oleh
ADRIAN FAJRIANSYAH
·4 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Jelang penyelenggaraan Asian Games 2018, kendala masih dihadapi oleh sejumlah cabang olahraga yang menggelar pemusatan latihan nasional. Paling tidak, dua disiplin olahraga di cabang akuatik mengalami itu, yakni polo air yang masih kekurangan wadah kompetisi dan renang indah yang butuh peralatan sistem audio sendiri.
Kapten timnas polo air Indonesia Reza Auditya kepada Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi yang berkunjung ke pelatnas polo air di Stadion Renang Senayan, Jakarta, Selasa (6/3), mengatakan, kendala utama atlet polo air sekarang adalah minim kompetisi tingkat nasional yang berkelanjutan, seperti liga. Beberapa tahun lalu sempat ada liga polo air di Indonesia, tetapi sekarang sudah tidak ada lagi.
Keberadaan kompetisi seperti itu sangat penting untuk mengasah kemampuan atlet dalam suatu pertandingan. Jika tidak terus latihan, mereka tidak akan pernah tahu bagaimana perkembangan kemampuannya, termasuk segala kekurangan yang patut diperbaiki. Di sisi lain, kompetisi berkelanjutan penting untuk membina mental.
”Sekarang yang utama, kami minta ada kompetisi berkelanjutan. Tujuannya, supaya kami bisa terus mengasah kemampuan dan mental, apalagi suasana latihan sangat berbeda dengan pertandingan. Latihan tidak ada tekanan dari pemain lawan ataupun penonton, sedangkan pertandingan ada. Walaupun di latihan sudah bagus, belum tentu saat pertandingan demikian. Untuk itu, penting sekali ada kompetisi berkelanjutan,” ujarnya.
Manajer timnas polo air Indonesia Dean Baldwin mengutarakan, selain untuk mengasah kemampuan dan mental atlet, kompetisi berkelanjutan pun sangat penting untuk tim pelatih dan manajer memantau atlet-atlet baru. Selama ini, atlet yang didapat untuk masuk timnas berasal dari seleksi terbuka yang dilakukan paling lama satu pekan. Dengan cara itu, pemain yang disaring tidak benar-benar diketahui kemampuannya dalam jangka panjang.
Hal itu memiliki risiko, antara lain pemain yang lolos belum tentu konsisten saat di pelatnas dan pemain yang tak lolos belum tentu buruk karena waktu seleksi yang terlalu singat. ”Kalau ada kompetisi berkelanjutan, kami bisa benar-benar memantau pemain dengan lama sehingga nanti saat direkrut, pemain bersangkutan benar-benar diyakini sudah sesuai kebutuhan timnas,” ucapnya.
Namun, untuk saat ini masalah kompetisi yang tidak ada coba diatasi dengan menyelenggarakan try out di luar negeri. Timnas polo air Indonesia berencana melakukan try out di Serbia selama 2-3 minggu pada Mei. Serbia dipilih karena menjadi salah satu negara dengan timnas polo air terbaik di Eropa. ”Di sisi lain, mereka memiliki banyak klub lokal yang main di liga lokal ataupun liga regional, seperti Liga Champions. Untuk itu, timnas kita bisa berkesempatan bertanding dengan tim-tim tersebut,” kata Dean.
Butuh sistem audio
Kepala pelatih timnas renang Indonesia Dhanissa Wahyundari mengatakan, di pelatnas renang indah kebutuhan yang masih kurang adalah sistem audio. Sistem audio berupa speaker atau pengeras suara untuk menyiarkan musik pengiring gerakan atlet di pelatnas renang indah saat ini masih pinjam dari pelatda renang indah DKI Jakarta.
Sering kali, alat pinjaman itu tidak bisa dipakai karena pemiliknya butuh. Adapun jadwal latihan pelatnas renang indah hampir setiap hari pada pagi dan sore. Jadwal latihan sore mereka berbenturan atau berbarengan dengan latihan rutin pelatda renang indah DKI Jakarta yang dilakukan setiap sore. ”Mau tidak mau kalau berbenturan, sistem audio itu kami kembalikan dulu,” katanya.
Atas dasar itu, Dhanissa berharap, pelatnas renang indah segera memiliki sendiri sistem audio itu. Keberadaan alat itu sangat penting untuk mengiringi gerakan atlet. Dari musik yang diputar, atlet tahu kapan melakukan pergantian gerakan. ”Bisa saja kami menggunakan suara lain, seperti suara dari benda yang diketukan ke lantai atau lainnya. Tapi, itu tidak akan efektif karena suaranya tidak terlalu keras dan statis saja,” ujarnya.
Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi Pengurus Besar Persatuan Renang Seluruh Indonesia Wisnu Wardhana menegaskan, semua kebutuhan pelatnas di cabang akuatik akan segera dipenuhi seiring telah cairnya anggaran pelatnas. ”Terkait polo air, kami akan segera mengirim mereka try out ke Serbia. Sementara terkait sistem audio di pelatnas renang indah, kami sudah memesannya dan alat itu akan segera datang,” ucapnya.
Imam Nahrawi menyampaikan, sebenarnya sudah tidak boleh lagi ada kendala di pelatnas. Sebab, sekarang pemerintah sudah menggelontorkan uang pelatnas langsung ke pengurus cabang olahraga. ”Dengan sistem itu, segala keperluan terkait pelatnas bisa cepat terpenuhi,” katanya.