logo Kompas.id
UtamaAnomali Politik 4.0
Iklan

Anomali Politik 4.0

Oleh
M Subhan SD
· 4 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/_vt85nfRRGmFv-YwARGNtmAezDQ=/1024x576/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2018%2F02%2F509597_getattachment17282d9e-ea8f-4d2b-a7c8-9bdb8ca89da7500981.jpg
KOMPAS/WAWAN H PRABOWO

Warga melintasi Kantor Komisi Pemilihan Umum Pusat, Jakarta, yang dipasangi baliho sosialisasi pilkada serentak 2018, Jumat (2/2). KPU menargetkan partisipasi masyarakat dalam pilkada serentak 2018 bisa mencapai 77,5 persen.

Pemilihan presiden digelar tahun depan. Tetapi, aromanya sudah tercium begitu menyengat. Ibarat parfum sudah menusuk ruang penciuman. Partai politik melakukan lobi-lobi dan bersimulasi membangun koalisi. Lima partai telah lama bersikap. PDI-P, Golkar, Nasdem, PPP, dan Hanura memberikan dukungan kepada Joko Widodo, sang petahana yang jabatannya berakhir pada 2019.

Berdasarkan sejumlah survei, saat ini elektabilitas Jokowi paling tinggi walaupun belum berada di posisi aman. Karena posisi Jokowi paling tinggi, melampaui tokoh-tokoh lain yang masuk bursa calon presiden, sampai-sampai berembus wacana calon tunggal. Tentu, calon tunggal itu tidak sehat buat demokrasi. Ada kabar angin, Jokowi akan menggaet Prabowo sebagai calon wapres. Itulah yang membuat politikus Gerindra uring-uringan. Buat mereka, Prabowo adalah capres, bukan cawapres.

Editor:
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000