BATU KOMPAS — Hanes, seorang pendaki, mengalami hipotermia di daerah Latar Ombo, Gunung Panderman (2.045 mdpl), Batu, Jawa Timur, Minggu (11/3) dini hari. Hanes tersesat. Hujan lebat di lokasi kian menyulitkan dia menemukan jalur pulang.
Menurut Kepala Pelaksana BPBD Batu Sasmito, Hanes naik seorang diri, Sabtu sekitar pukul 16.00. Begitu salah jalur dan hujan deras, yang bersangkutan langsung mendirikan tenda untuk berteduh. Namun karena hujan tidak kunjung reda, Hanes memutuskan untuk tidur dan baru bangun sekitar pukul 23.00.
”Setelah bangun, karena kondisi tidak memungkinkan, pendaki asal Probolinggo itu kembali turun menuju Latar Ombo dalam kondisi pakaian basah. Ketika sampai di Latar Ombo, dia merasa kedinginan dan hipotermia,” ujarnya.
Kini Hanes berada di kantor Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Batu setelah menjalani pemeriksaan di RS Hastabrata. ”Yang bersangkutan selamat dan telah dievakuasi sekitar pukul 01.00,” ujar Kepala Pelaksana BPBD Batu Sasmito.
Salah satu teman pendaki yang tidak ikut naik kemudian melaporkan hal tersebut ke Tim Reaksi Cepat BPBD Batu. Hanes yang mendaki seorang diri itu kemudian dievakuasi oleh tim yang melibatkan BPBD, Perhutani, masyarakat, dan pihak lain.
BPBD Batu meminta para pendaki mematuhi aturan yang ada, terutama melapor kepada pihak terkait sebelum melakukan pendakian. Selama ini banyak pendaki yang naik secara diam-diam.
Peristiwa pendaki hipotermia di Gunung Panderman tidak hanya kali ini saja terjadi. Pada Januari 2017, Andika Ratna Intan (23), seorang pendaki, juga menderita hipotermia. Yang bersangkutan dievakuasi dan dilarikan ke RS Hastabrata. Saat itu, Andika mendaki bersama empat teman.