JAKARTA, KOMPAS — Kondisi kesehatan presiden ke-3 RI, BJ Habibie, dilaporkan membaik. Hal itu diungkapkan Presiden Joko Widodo seusai menerima laporan terakhir dari Ketua Tim Dokter Kepresidenan RI Prof Dr H Azis Rani, SpPD, K-GEH terkait kondisi kesehatan Habibie, Sabtu (10/3).
Habibie saat ini masih menjalani perawatan di Muenchen, Jerman, karena mengalami sesak napas saat kunjungan pribadinya ke Jerman pada Selasa (27/2). Habibie kemudian dirujuk ke salah satu rumah sakit di Muenchen.
Menurut siaran pers yang dikirim Deputi Bidang Protokol, Pers, dan Media Sekretariat Presiden Kementerian Sekretariat Negara Bey T Machmudin, semalam, Minggu (4/3), perawatan Habibie didampingi oleh dokter kepresidenan. Presiden Jokowi mengutus Prof dr Lukman Hakim Makmun, SpPD, KKV(K), salah satu dokter spesialis jantung dan pembuluh darah dari tim dokter kepresidenan.
Saat dilakukan beberapa tindakan di klinik Starnberg, Muenchen, kata Bey, tim dokter mendiagnosis terdapat kelainan pada katup jantung dengan derajat ringan. Tim dokter yang menangani menyimpulkan kelainan katup jantung tersebut belum memerlukan tindakan yang invasif.
”Untuk itu, dilakukan perawatan dengan obat-obatan yang diberikan secara intensif dan berkelanjutan dengan memantau keluhan sesak yang kini berangsung-angsur hilang,” kata Azis Rani, dalam laporannya kepada Presiden.
Tim dokter juga melaporkan keadaan umum dan pernapasan saat ini sudah lebih membaik, tidak ada kegawatan, gangguan gizi, ataupun gangguan lainnya. Namun, Habibie direncanakan masih akan melanjutkan perawatan dalam beberapa hari ke depan.
Presiden berharap agar Habibie dapat kembali beraktivitas seperti sedia kala. Sebelumnya, melalui sambungan telepon internasional pada pekan lalu, Presiden berbincang sejenak dengan Habibie sekaligus mendoakan kesembuhan beliau.
”Kita semua di Indonesia, seluruh rakyat Indonesia, mendoakan Bapak. Semoga segera sehat kembali, bisa beraktivitas dan kembali ke Indonesia,” tutur Presiden. (*)