Kepala Bidang Kesiapsiagaan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Lamongan Jannata Poerbiyanto mengatakan, banjir dipicu hujan deras di Lamongan dan Bojonegoro yang juga daerah aliran Bengawan Solo.
Rumah-rumah dan sawah yang tergenang berada di 25 desa di tujuh kecamatan. Sejumlah fasilitas umum juga terendam, di antaranya 7 sekolah, 1 puskesmas pembantu, 2 pondok bersalin, dan 3 tempat ibadah.
Pengaktifan pompa air berkapasitas 1.500 liter per detik belum efektif menyurutkan banjir di Kelurahan Babat dan sekitarnya yang berada pada level Siaga Kuning atau ketinggian air 7,5 meter.
Hingga Senin pukul 17.00, banjir terpantau di Jalan Gotong Royong, Jalan Pramuka, Jalan Tambangan, dan Jalan Sumoharjo. Genangan air terlihat setinggi 10-30 sentimeter. Akses jalan yang tergenang itu membuat arus kendaraan terganggu. Beberapa kendaraan warga mogok akibat nekat menembus banjir.
”Di dalam perumahan, genangan air berkisar 20 cm hingga 40 cm. Di sini genangannya sejak Sabtu lalu, ” kata Adib Wijaya, penghuni perumahan Griya Agung Permata di Desa Bedahan, Babat.
Di Madura
Banjir juga melanda sejumlah wilayah di Kabupaten Sampang, Madura, sejak Senin dini hari. Banjir disebabkan meluapnya Sungai Kemuning dan saat bersamaan sedang terjadi pasang sehingga air tidak bisa mengalir ke laut.
Banjir setinggi 50 cm menyebabkan akses jalan dari Sampang menuju Kabupaten Sumenep terputus. Kendaraan roda dua dan roda empat dialihkan ke jalan alternatif.
Roda perekonomian juga terhenti. Toko-toko bahan kebutuhan pokok di sisi Jalan Panglima Sudirman tutup. Fasilitas umum, seperti sekolah, rumah sakit, pasar, bank, dan kantor pemerintah, juga ikut terganggu karena tergenang air.
”Minggu siang, pemerintah sudah memperingatkan akan ada banjir karena terjadi hujan lebat di daerah hulu,” ujar Yasin, warga Sampang.
Di Lampung, hujan deras sejak Minggu (11/3) malam menyebabkan sejumlah kecamatan di Kabupaten Pesawaran, Lampung Tengah, dan Lampung Selatan kebanjiran. Sebagian warga mengungsi ke rumah tetangga dan posko pengungsian. Mereka khawatir hujan deras masih akan terus mengguyur sehingga banjir semakin tinggi.
Banjir terparah terjadi di Pesawaran. Di daerah itu, meluapnya Sungai Way Balak membuat empat kecamatan kebanjiran. Ratusan rumah di Kecamatan Way Lima, Gedong Tatan, Teluk Pandan, dan Padang Cermin terendam banjir setinggi 1-1,5 meter. Hingga Senin, petugas masih mendata jumlah keluarga dan rumah yang kebanjiran.
Di Lampung Tengah, luapan Sungai Way Tipo menyebabkan 150 rumah di Kecamatan Bekri terendam banjir. Adapun di Lampung Selatan, luapan Sungai Way Sekampung membuat sedikitnya 100 rumah di Kecamatan Sragi terendam banjir setinggi 1-2 meter.