Jakarta, Kompas - Indonesia dan Rusia sepakat untuk terus meningkatkan kerja sama di antara kedua negara. Hal itu mengemuka dalam pertemuan antara Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov dan mitranya, Menteri Luar Negeri Indonesia Retno LP Marsudi, Selasa (13/3), di Moskwa, Rusia.
Seusai bertemu dengan Menlu Lavrov, Menlu Retno mengatakan, Indonesia mengapresiasi perlakuan adil Rusia atas produk kelapa sawit Indonesia untuk masuk ke pasar Rusia. Saat ini, 80 persen kebutuhan kelapa sawit Rusia dipasok Indonesia.
Total nilai perdagangan kedua negara mencapai lebih dari 2,5 miliar dollar AS, naik sekitar 19,7 persen dibandingkan dengan capaian tahun 2016.
”Fokus kunjungan ini adalah memperkuat kerja sama ekonomi. Kalau kita lihat, trennya terus naik,” kata Menlu Retno.
Potensi kerja sama ekonomi itu akan semakin membesar karena ada pasar Uni Ekonomi Eurasia atau EAEU, di mana Rusia merupakan anggotanya. EAEU adalah uni kerja sama ekonomi yang disepakati bersama oleh tiga negara, yaitu Rusia, Belarus, dan Kazakhstan. Rusia mendukung keinginan Indonesia yang ingin membangun kesepakatan dengan EAEU.
Tahun ini direncanakan Presiden Rusia Vladimir Putin akan berkunjung ke Indonesia, tetapi belum dipastikan kapan Presiden Putin akan hadir. Namun, sebelum kehadiran Presiden Putin, kedua negara sepakat untuk meningkatkan kemitraan mereka hingga ke tingkat kerja sama strategis.
Selain isu bilateral, dalam pertemuan itu, kedua menlu membahas isu Palestina. Kedua negara sepakat untuk terus mendukung misi Perserikatan Bangsa-Bangsa di Palestina (UNRWA), terutama dalam upaya membantu para pengungsi.