Pipa Gas PGN Kembali Bocor, Penggeseran Lokasi Pipa Jadi Usulan
Oleh
DD16
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS--Pipa gas dari PT Perusahaan Gas Negara yang terletak di Jalan MT Haryono, Cawang, Jakarta Timur, kembali bocor, pada Rabu (14/3) malam. Dugaan sementara, pipa bocor akibat terkena backhoe. Mereka mengusulkan untuk menggeser lokasi pipa itu agar kejadian serupa tidak terulang.
Senin (12/3) malam, pipa juga bocor di lokasi yang sama. Malam itu, pipa gas yang tertanam sekitar 1,5 meter dari permukaan tanah bocor karena terkena mata bor atas pemasangan tiang pancang proyek kereta rel listrik.
Akibat kebocoran itu, Selasa (13/3) siang, konsumen gas Perusahaan Gas Negara (PGN) yang tinggal di Rusun Bidara Cina dan Kalibata, Jakarta Selatan, tidak mendapatkan pasokan gas dari perusahaan tersebut.
Sekretaris PT PGN Rachmat Hutama mengatakan, laporan tentang kebocoran pipa, Rabu malam, itu didapatkannya dari lokasi proyek sekitar pukul 19.00. Pihak perusahaan pun langsung mengirimkan tim untuk mencari lokasi tersebut. Tim itu baru tiba ke lokasi pada pukul 20.00. Hingga pukul 22.00, tim itu belum bisa menemukan lokasi tepat dari kebocoran pipa.
Rachmat menegaskan, kebocoran ini bukan diakibatkan oleh lepasnya tambalan yang telah ia pasang sebelumnya. “Tidak ada konsumen yang komplain karena gasnya dimatikan. Kami selesai memperbaiki Rabu pagi tadi,” kata Rachmat. “Dari tim kami yang sudah menelusuri, kebocoran kali ini karena terkena backhoe.”
Rachmat menyatakan, agar kejadian serupa tidak terulang pihaknya hendak mengusulkan untuk menggeser pipanya di lokasi proyek tersebut. “Ini sudah terjadi dua kali. Supaya tidak terjadi lagi, sepertinya kami akan mengusulkan penggeseran pipa (cut and replace), karena lokasinya cukup sempit,” kata Rachmat.
Berdasarkan pantauan, pipa tersebut berada di dalam bedeng proyek yang lebarnya sekitar 7-8 meter. Pipa itu tertanam sekitar 1,5 meter dari permukaan tanah. Di dekatnya berdiri backhoe yang lebarnya bisa mencapai sekitar tiga meter. Terdapat pula satu mobil pemadam kebakaran yang membantu penelusuran lokasi kebocoran itu. Namun, sekitar pukul 22.00, tidak tercium bau menyengat pertanda kebocoran gas.
Bau menyengat
Zaini (52), seorang pedagang soto, termasuk salah satu orang yang mengalami dua kejadian pipa bocor itu. Ia menjajakan sotonya tak jauh dari lokasi proyek, hanya sekitar 30 meter dari lokasi proyek. Ia mengatakan, kebocoran Rabu malam ini lebih kecil, bahkan tak terdengar suaranya.
“Senin kemarin, suaranya bergemuruh seperti ada angin kencang. Waktu itu dagangan saya sedang ramai-ramainya, pelanggan pun tunggang langgang. Saya juga langsung memutuskan untuk pulang. Seram,” kata Zaini.
“Hari ini lebih kecil, suaranya tidak terdengar. Tetapi, ada bau-bau yang cukup menyengat. Lalu, ada mandor dari lokasi proyek keluar memberi tahu saya untuk mematikan kompor, saya langsung matikan dan lari pindah lokasi,” tambah Zaini.
Achmad (33), pedagang gorengan, melihat Zaini berlari mendorong gerobaknya. Ia menceritakan, sama sekali tidak mengetahui bahwa terjadi kebocoran. Padahal, lokasinya berdagang hanya 50 meter dari tempat kebocoran gas itu.
“Sama sekali tidak ada suara. Tetapi, tahu-tahu ada tukang soto (Zaini) itu yang lari-lari mendorong gerobaknya,” kata Achmad.
Baik Achmad dan Zaini mengaku khawatir dengan adanya kebocoran gas tersebut. Hal itu disebabkan oleh dagangan mereka yang membutuhkan api. Mereka mengharapkan agar kebocoran tidak lagi terjadi. (DD16)