logo Kompas.id
UtamaBangsa yang Abai Tidur
Iklan

Bangsa yang Abai Tidur

Oleh
M Zaid Wahyudi
· 6 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/Ew4gXs_0teuifuAVGJ7qVevkA0w=/1024x576/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2018%2F03%2F20180315_PEKERJA_C_web.jpg
Kompas/Wawan H Prabowo (WAK)

Para pekerja pembangunan proyek Mass Rapid Transit (MRT) memanfaatkan keteduhan pohon di Jalan Jenderal Sudirman, Senayan, Jakarta, untuk melepas lelah, Kamis (15/3). Tidur siang sekitar 30 menit bisa mendorong energi dan memori otak lebih baik. Namun tidur siang yang terlalu lama menjadi tanda kurangnya tidur di malam hari.

Bagi bangsa-bangsa Timur, banyak tidur dianggap sebagai kemalasan dan penumpul pikiran. Akibatnya, makin sedikit  tidur dianggap baik dan produktif. Padahal tidak cukupnya waktu tidur  bisa memunculkan  banyak masalah  kesehatan fisik, pengendalian emosi, dan kemampuan berpikir.

Jam menunjukkan pukul 01.30 WIB, Rabu (14/3). Lalu lintas di Jalan Rawa Belong, Jakarta Barat yang merupakan  kawasan pendidikan  masih cukup ramai. Di beberapa minimarket 24 jam, pengunjung keluar masuk. Sejumlah orang pun  masih duduk di  warung makan  menikmati hidangannya.

Editor:
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000