Ribuan Durian Diarak dalam Festival Durian Candimulyo
Oleh
Regina Rukmorini
·2 menit baca
MAGELANG, KOMPAS — Ribuan durian dari berbagai jenis varian lokal diarak oleh warga dan petani dari 19 desa dalam acara kirab durian di Kecamatan Candimulyo, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, Sabtu. Kirab durian ini diselenggarakan untuk memeriahkan Festival Durian Candimulyo yang digelar selama tiga hari dari Jumat hingga Minggu (18/3).
Oleh rombongan masing-masing desa, durian-durian tersebut disusun bertumpuk-tumpuk bersama aneka sayuran dan hasil bumi lain. Menyerupai bentuk gunung, susunan durian ini disebut pula dengan istilah Jawa, gunungan.
Satu gunungan diangkat dengan tandu dan diangkat oleh empat orang atau lebih. Satu gunungan terdiri dari 80-100 durian.
Dalam kirab tersebut, setiap desa pun berupaya memamerkan durian unggulan produksi masing-masing. Kepala Desa Kebonrejo Zaenal Mutaqin mengatakan, dalam kirab tersebut dirinya membawa satu durian dengan berat 10,3 kilogram (kg), jauh di atas rata-rata berat durian yang biasanya hanya berkisar 3-4 kg. Durian ini secara khusus dibawa sendiri oleh Zaenal dan tidak ditumpuk bersama dengan durian-durian lainnya.
Karena terbilang langka dan istimewa, Zaenal memastikan durian tersebut tidak akan dijual. ”Durian ini akan dimakan bersama oleh warga sebagai bentuk ungkapan syukur kami atas panen tahun ini,” ujarnya.
Camat Candimulyo Agung Nugroho mengatakan, tradisi kirab dan festival durian ini memang sudah rutin diselenggarakan sejak 2011. Namun, pada 2017 festival urung dilaksanakan karena produksi durian merosot drastis akibat kondisi cuaca.
Di Kecamatan Candimulyo terdapat 12.272 pohon durian yang ditanam di areal seluas 97,7 hektar. Usia tanaman bervariasi, dari yang baru saja ditanam sekitar satu hingga dua tahun, dan ada pula yang berusia hingga 100 tahun. Produksi durian per pohon berkisar 75-100 buah per pohon.