Kendaraan Mewah Abdul Latief Disimpan di Tangerang
Oleh
DD16
·2 menit baca
TANGERANG, KOMPAS — Sebanyak delapan mobil mewah dan delapan sepeda motor mewah milik tersangka Abdul Latief tiba di Rumah Penyimpanan Benda Sitaan Negara Jakarta Barat dan Tangerang, Banten, Senin (19/3) malam. Abdul Latief adalah mantan Bupati Hulu Sungai Tengah, Kalimantan Selatan, yang terjerat kasus gratifikasi, suap, dan tindak pencucian uang.
Kendaraan-kendaraan mewah itu tiba sekitar pukul 19.45. Kepala Subseksi Pemeliharaan dan Administrasi Rumah Penyimpanan Benda Sitaan Negara (Rupbasan) Jakarta Barat dan Tangerang Ambar Sari yang menerima langsung kendaraan-kendaraan tersebut.
”Semuanya sudah sesuai dengan berita acara dan lengkap,” kata Ambar di Tangerang, Banten, Senin malam.
Sebelumnya, kendaraan-kendaraan itu tiba pada siang hari di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara, Senin siang. Kendaraan-kendaraan itu dikirim melalui jalur laut dengan Kapal Serasi 03 di Dermaga 107. Kendaraan tiba sekitar pukul 13.00.
Juru Bicara Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Febri Diansyah mengatakan, biaya pengiriman melalui jalur laut untuk 16 kendaraan mewah itu mencapai Rp 24 juta. Secara rinci ia menjelaskan, sebesar Rp 16 juta untuk mobil dan Rp 8 juta untuk motor.
Febri menambahkan, pengiriman kendaraan itu ke Rupbasan untuk merawat barang-barang sitaan tersebut dan mencegah terjadinya penurunan nilai barang, kebutuhan pembuktian, dan mempermudah eksekusi ketika diperlukan.
”Pertimbangan 16 mobil dan motor dibawa ke Jakarta itu untuk mencegah penurunan nilai barang, kebutuhan pembuktian, dan mempermudah eksekusi (lelang) jika itu dilakukan dapat lebih efisien,” kata Febri, saat dihubungi, Senin malam.
Sempat terkendala
Kendaraan-kendaraan mewah itu tiba sekitar pukul 19.45. Tujuh motor mewah diangkut menggunakan truk pengangkut. Sementara itu, satu motor dan delapan mobil lainnya dikendarai sendiri dari Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara.
Namun, pengiriman itu sempat terkendala. Motor yang dikendarai langsung itu mengalami kemacetan sehingga membutuhkan waktu lebih lama untuk sampai ke Rupbasan Jakarta Barat dan Tangerang. Motor itu baru sampai di Rupbasan sekitar pukul 10.20.
”Tadi motornya sempat mogok di Rawa Bokor. Ini kami harus menanti agar semuanya masuk dulu,” kata Ambar. ”Truk pengangkut hanya mampu memuat tujuh motor sehingga mau tidak mau satu kendaraan harus dikendarai sendiri.”