Berkenalan dengan LiFi, Lampu LED Pemancar Koneksi Internet
Oleh
Haris Firdaus dari Frankfurt, Jerman
·2 menit baca
FRANKFURT, KOMPAS — Perusahaan teknologi pencahayaan Philips Lighting memperkenalkan inovasi terbarunya yang menggabungkan teknologi pencahayaan dan internet. Diberi nama Light Fidelity (LiFi), produk terbaru Philips Lighting itu merupakan lampu produk diode pancaran cahaya (LED) yang bisa menyediakan koneksi internet berbasis gelombang cahaya.
LiFi diperkenalkan dalam pameran Light+Building 2018 di Frankfurt, Jerman, yang berlangsung pada 18-23 Maret 2018. Light+Building 2018 merupakan pameran yang menampilkan beragam produk dari perusahaan teknologi pencahayaan, peralatan elektronik, serta aneka ragam teknologi terkait rumah dan bangunan.
”LiFi memiliki kapasitas sebagai broadband melalui gelombang cahaya,” kata Chief Executive Officer (CEO) Philips Lighting Eric Rondolat, dalam konferensi pers di sela-sela pameran Light+Building 2018, Senin (19/3) siang waktu setempat.
Dalam keterangan resminya, Philips Lighting menyebut LiFi sebagai gabungan antara lampu LED yang berkualitas dan broadband internet yang memberi akses internet kepada pengguna.
LiFi merupakan teknologi yang memungkinkan akses internet nirkabel seperti WiFi. Namun, berbeda dengan WiFi yang memberi akses internet menggunakan gelombang radio, LiFi menyalurkan akses internet melalui gelombang cahaya.
Di dalam setiap perangkat LiFi terdapat modem yang memodulasi cahaya dalam kecepatan yang tidak bisa dilihat oleh mata manusia. Untuk mendeteksi cahaya tersebut dan mengubahnya menjadi koneksi internet, dibutuhkan perangkat LiFi USB yang dihubungkan ke laptop, tablet, dan ponsel cerdas.
LiFi diklaim bisa menyediakan internet dengan kecepatan hingga 30 megabits per second (Mbps) tanpa mengorbankan kualitas pencahayaan.
Dengan kecepatan sebesar itu, Philips Lighting menyatakan, pengguna LiFi bisa menonton video streaming kualitas tinggi sekaligus melakukan panggilan video dalam waktu bersamaan.
Philips Lighting juga menyebut, dibandingkan dengan WiFi, LiFi memiliki sejumlah keunggulan. Salah satunya, LiFi dapat digunakan di tempat-tempat tertentu yang sulit dijangkau oleh gelombang radio, seperti ruangan bawah tanah, atau di tempat-tempat gelombang radio terganggu oleh peralatan tertentu, misalnya di rumah sakit.
Dari sisi keamanan internet, LiFi juga diklaim memiliki proteksi yang lebih tinggi karena gelombang cahaya tidak bisa menembus dinding tebal. Padahal, untuk mengakses jaringan LiFi, seseorang harus mendapatkan pancaran sinar atau cahaya yang dikeluarkan oleh perangkat tersebut.
Oleh karena itu, LiFi dinilai cocok untuk digunakan oleh pihak-pihak yang membutuhkan keamanan internet tingkat tinggi, misalnya lembaga pemerintah atau perusahaan internasional.
Meski baru diperkenalkan, LiFi disebut telah menarik perusahaan investasi real estat asal Perancis, Icade, untuk menggunakan teknologi tersebut. Menurut rencana, teknologi LiFi akan diterapkan di kantor Icade di La Defense, Paris.
”Kami ingin mengeksplorasi kemungkinan penggunaan teknologi ini untuk klien kami,” kata Head of the Commercial Property Investment Division at Icade Emmanuelle Baboulin melalui keterangan tertulis.