JAKARTA, KOMPAS — Lippo kembali bekerja sama dengan perusahaan global untuk berinvestasi membangun Meikarta. Mereka ingin berkolaborasi mewujudkan kawasan yang dilengkapi teknologi modern.
Ada sembilan perusahaan global dari Amerika Serikat, Inggris, Singapura, dan China yang telah menandatangani perjanjian kerja sama dengan Lippo di Jakarta, Selasa (20/3). Mereka merupakan perusahaan di bidang logistik dan teknologi finansial, yaitu Dunham-Bush, Union Space, Rework, Shanghai InFin Tech, Eshang Roseword ESR Logistic, Nagase Indonesia, Micro Focus, ACSC & CFLP, dan Seafirst.
CEO Lippo Group James Riady mengatakan, pertumbuhan ekonomi global sangat berkempang pesat. “Pertumbuhan tersebut dipengaruhi oleh perkembangan teknologi digital,” kata James.
International Monetary Fund (IMF) memperkirakan, ekonomi global pada 2018 tumbuh 3,9 persen dari tahun sebelumnya. Proyeksi ini naik 0,2 poin dari tahun sebelumnya. Pada 2019 juga diperkirakan akan naik 3,9 persen. Pertumbuhan ekonomi global telah naik sejak 2016.
Melihat pertumbuhan tersebut, James optimis perekonomian di Indonesia juga akan terus bertumbuh. Oleh karena itu, ia membuka peluang bekerja sama dengan perusahaan dengan skala global dalam membangun proyek Meikarta.
Adapun nilai proyek kerja sama tersebut sebesar 300 juta dollar AS. Sebelumnya, mereka telah bekerja sama dengan Mitsubishi dan Sanko.
Maritz Mansor, Legal Counsel Eshang Rosewood ESR Logistic tertarik bergabung dalam proyek Meikarta untuk mengembangkan peluang bisnis perusahaannya di bidang logistik. “Kami melihat perkembangan ekonomi di Indonesia sangat pesat,” kata Maritz.
Secara khusus, Maritz menyoroti perkembangan ekonomi di Indonesia yang sangat cepat akibat pengaruh teknologi digital. Maritz mengatakan, ESR akan memanfaatkan teknologi digital untuk mengembangkan bisnisnya di Indonesia. Secara khusus, ESR akan memanfaatkan perkembangan e-dagang di Indonesia.
Fasilitas pendukung
Salah satu faktor daya tarik proyek Meikarta, yaitu fasilitas pendukung yang memadai, antara lain tujuh pusat perbelanjaan, rumah sakit, pusat keuangan, dan hotel. Selain itu, akan dilengkapi perpustakaan nasional, pusat seni, lembaga pendidikan, dan pusat riset industri.
Pendiri dan CEO Rework Vanessa Hedriadi mengatakan, Meikarta berpotensi dapat berkembang besar. Ia tertarik dengan teknologi yang akan dikembangkan di Meikarta.
“Kami tertarik membangun ruang kerja bersama yang berbasis pada teknologi,” kata Vanessa. Selain itu, ruang kerja tersebut akan dilengkapi tempat tinggal bersama dan fasilitas lain yang mendukung pengembangan ekonomi.
Rajesh A Raveendran, Direktur Micro Fokus mendukung pengembangan teknologi di dalam proyek Meikarta. Selain untuk kepentingan bisnis, pengembangan teknologi akan membantu peningkatan ekonomi global.
Meikarta akan dilengkapi infrastruktur transportasi yang menunjang aktifitas penghuninya, antara lain jalan tol dan lapangan terbang. James mengatakan, pondasi dasar infrastruktur di Meikarta sudah selesai dibangun.
Ia menargetkan, akan membangun sebuah megapolitan seperti di Hongkong dan kota besar di negara maju lainnya. “Infrastruktur tersebut harus saling terkoneksi agar mempermudah aktivitas penghuninya,” kata James. (DD08)