Pelanggaran SOP Picu Kecelakaan Proyek di Rusun Pasar Rumput
Oleh
Dian Dewi Purnamasari
·4 menit baca
JAKARTA, KOMPAS -- Tak ada aktivitas di sisi selatan proyek konstruksi rumah susun Pasar Rumput, Manggarai, Jakarta Selatan, Selasa (20/3). Hanya ada dua menara crane tinggi menjulang yang dipasang di sisi timur dan barat bangunan. Menara crane disangga pengikat besi yang berada di lantai 7 dan 10.
Berbeda dengan senyap aktivitas proyek yang dihentikan, aktivitas pasar tumpah di jalan lingkar Pasar Rumput terus berdenyut. Para pedagang sayuran, pakaian, tahu-tempe, ikan, ayam, hingga daging tetap menjajakan dagangannya. Sejak pagi, pasar itu riuh dan ramai pembeli.
Sebelumnya, pada Minggu pagi, Tarminah (53) yang sedang mengantarkan adiknya berbelanja sayuran, tiba-tiba tertimpa besi hollow berukuran 4 cm x 4 cm sepanjang 4 m. Investigasi dari Bidang Pengawas Ketenagakerjaan Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) DKI Jakarta menyebutkan, besi hollow diduga terpental dari lantai 10 dan terjun bebas ke area pasar tumpah. Besi terpental jauh karena terbentur besi pengikat menara crane.
“Pada saat itu, pekerja (dua orang) sedang membuka bekisting (cetakan sementara) di lantai 10. Lalu, ada bagian besi hollow yang dicongkel, terlepas, dan jatuh dari lantai 10 ke lantai 7. Karena kontraktor hanya memasang jaring pengaman di lantai 7 sampai 10, hollow terjun bebas setelah terbentur pengikat tower crane,” terang Kepala Bidang Pengawas Ketenagakerjaan Disnakertrans DKI Jakarta Khadik Triyanto, Selasa.
Anggota staf pengawas ketenagakerjaan yang mendampingi Khadik menuturkan, bekisting seharusnya bisa dibuka dengan sistem sekrup. Saat sekrup dibuka, lapisan bekisting seharusnya melorot ke bawah. Namun, saat itu sekrup macet. Kedua pekerja, B dan N, kemudian memutuskan mencongkel bekisting. Pencongkelan itul yang diduga membuat besi hollow terpental dan jatuh mengenai Tarminah.
“Kami sudah mengklarifikasi ini kepada pihak manajer proyek. Dia mengakui bahwa pencongkelan itu tidak sesuai dengan standar operasional prosedur (SOP) yang diterapkan kontraktor yaitu PT Waskita Karya,” ujar anggota staf itu menambahkan.
Khadik menyoroti, dari sisi keselamatan kerja, pekerjaan pembongkaran bekisting di tempat tinggi itu tidak mematuhi konsep keselamatan. Kontraktor dinilai tidak memenuhi standar keselamatan karena hanya memasang jaring pengaman dari lantai 7 hingga 10. Adapun di lantai 7 hingga ke bawah, tidak dipasang jaring pengaman. Hal itu melanggar pasal 94 Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Nomor 1 Tahun 1980 tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja pada Konstruksi Bangunan.
Pasal 94 Permenakertrans itu menyebutkan, dalam hal tenaga kerja atau orang lain mungkin tertimpa bahaya yang disebabkan oleh kejatuhan bahan atau benda dari tempat kerja yang lebih tinggi, harus dilengkapi dengan penadah yang kuat atau daerah berbahaya tersebut harus dipagar.
Pelanggaran SOP itu berakibat fatal karena mencelakai dan menghilangkan nyawa Tarminah.
Peristiwa serupa juga pernah menimpa Laila (60), warga Pasar Manggis. Besi terjatuh memantul dari atas dan mengenai pinggul kanannya. Warga, buruh bangunan, dan Lurah Pasar Manggis Purwati juga mengungkapkan, sekitar dua pekan lalu, seorang buruh bangunan juga meninggal dunia di lokasi proyek Rusun Pasar Rumput. Buruh bangunan itu diduga terjatuh dari lantai 8.
Anehnya, pelanggaran Permenakertrans itu hanya dikenai sanksi tindak pidana ringan (tipiring) yaitu pidana percobaan kurungan 3 bulan serta denda Rp 100.000. Di luar itu, jika ada indikasi kelalaian yang menyebabkan orang meninggal dunia, ada di ranah kepolisian.
Humas Polres Metro Jakarta Selatan Purwanta mengatakan, Polres belum bisa menyimpulkan ada unsur kelalaian atau tidak dalam insiden tersebut. Saat ini, penyidik polres baru akan menyelesaikan gelar perkara. Namun, penyidik meyakini ada pelanggaran dalam peristiwa itu sehingga ada korban meninggal dunia. Sampai saat ini pun, lima orang yaitu dua orang buruh bangunan, dua orang pedagang, dan seorang wakil mandor masih berstatus saksi. Belum ada yang ditetapkan sebagai tersangka.
“Ini pasti ada pelanggaran, karena tidak mungkin dampaknya sampai seperti itu,” kata Purwanta.
Antisipasi
Lurah Pasar Manggis Purwati mengatakan, untuk mengantisipasi kejadian serupa, para pedagang yang berjualan di jalan lingkar Pasar Rumput akan direlokasi ke lokasi binaan Menteng Atas. Menurut Purwati, pedagang yang berjualan di pinggir jalan itu adalah luapan dari penampungan sementara yang berada di sisi barat proyek. Tidak semua pedagang dapat tertampung di lokasi penampungan sementara.
“Beberapa hari ini kami juga akan melaksanakan pembersihan saluran air di sekitar sini. Makanya pedagang semua harus pindah ke lokbin Menteng Atas,” ujar Purwati.
Adapun dari Bidang Pengawasan Ketenagakerjaan Disnakertrans, akan melakukan pembinaan dan menentukan besaran santunan yang harus dibayarkan kontraktor proyek. Disnakertrans juga akan mengawasi proyek tersebut supaya pekerja aman dan selamat, orang yang berada di sekitar proyek aman dan selamat, kegiatan konstruksi aman, serta alat yang digunakan untuk bekerja juga aman.
“Untuk pelanggaran tipiring akan segera diproses di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan. Sedangkan untuk pembinaan dan besaran santunan kepada korban kami akan menerbitkan nota pemeriksaan,” kata Khadik.