CILACAP, KOMPAS — Pesawat latih dengan kode registrasi PK RTZ jatuh di Unit Penyelenggara Bandar Udara Tunggul Wulung, Cilacap, Selasa (20/3) pukul 15.25. Seorang pilot, Kolonel (Pnb) MJ Hanafie tewas. Penyebab kecelakaan masih didalami.
”Pesawat ini milik Genesa Flight Academy (GFA). Kronologi kejadian masih didalami,” kata Komandan Lapangan Udara Jenderal Besar Soedirman Purbalingga Letkol (Pnb) Putu Sucahyadi, Selasa malam.
Menurut Putu, pesawat latih jenis Super Declaton DL-30 buatan Amerika Serikat itu dipiloti MJ Hanafie. Pesawat jatuh saat latihan aerobatik untuk persiapan wisuda siswa GFA pada 28 Maret nanti.
Putu menuturkan, Hanafie adalah pilot berpengalaman dan pilot pesawat Sukhoi angkatan pertama. Di akademi penerbangan itu Hanafi menjadi instruktur penerbangan. Jenazah menurut rencana akan dimakamkan di Malang.
Kepala Bandar Udara Tunggul Wulung Denny Ariyanto menambahkan, pesawat jatuh menabrak hanggar, menimpa dan merusak 6 pesawat. ”Jadi, total ada 7 pesawat yang rusak,” kata Denny. Akibat kecelakaan, bandara ditutup untuk penerbangan reguler sejak sore hingga malam hari, dan akan dibuka Rabu.
Kepala Kepolisian Resor Cilacap Ajun Komisaris Besar Djoko Julianto mengatakan, pihaknya telah memberi garis polisi untuk mengamankan barang bukti di sekitar lokasi kejadian sambil menunggu penyelidikan oleh Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT).
Rasiman (45), warga Desa Tritih Kulon, menuturkan, saat melintas di sekitar bandara, dirinya melihat ada kepulan asap membubung dari kawasan bandara.
Berpengalaman
Kepala Dinas Penerangan Angkatan Udara Marsekal Pertama TNI Jemi Trisonjaya MTr (Han) mengatakan, Hanafie adalah penerbang aerobatik ”Elang Biru” TNI AU dengan pesawat F-16 tahun 1995-1997. ”Almarhum merupakan salah satu penerbang tempur terbaik TNI AU dengan jabatan terakhir sebagai Paban II/Sismet Ditdok Kodiklatau di Jakarta,” kata Jemi.
Almarhum Hanafie kelahiran Malang, Jawa Timur, 23 Juli 1969. Ia lulusan Sekolah Penerbang Ikatan Dinas Pendek TNI AU tahun 1991. Hanafie berpengalaman menerbangkan pesawat tempur Mk-53 HS-Hawk, F-5E Tiger, F-16 Fighting Falcon, dan Sukhoi Su-27/30 dengan nickname ”Jaguar”.
Hanafie pernah menjabat sebagai Komandan Lanud Raja Haji Fisabilillah di Tanjung Pinang, Liaison Officer di Butterworth, Malaysia, dan berbagai jabatan lain. Almarhum meninggalkan seorang istri, Florensia Harienda, dan tiga orang anak.