Banyak Cara Membobol ATM
Pembobolan mesin anjungan tunai mandiri atau ATM di Indonesia sebenarnya bukan kejahatan baru. Pembobolan ATM sudah ada sejak 1990-an ketika mesin kasir otomatis itu mulai menjamur di sejumlah tempat.
Modus pembobolan ATM pun berkembang mengikuti perubahan zaman, dari cara ”primitif” seperti dijebol atau dilas hingga yang canggih dengan alat pembaca data (skimmer) dan kamera mini.
Harian Kompas, Selasa, 1 April 1997, memberitakan penemuan sebuah mesin ATM yang dibuang di Kali Sunter, Pondok Gede, Bekasi. Mesin ATM tersebut ternyata mesin yang dicuri dari pertokoan Ramanda, Jalan Margonda Raya, Depok, pada pagi harinya. Uang sebanyak Rp 150 juta di dalam mesin ATM itu ludes.
Modus pembobolan mesin ATM dengan cara dibongkar lalu digotong adalah cara ”primitif”. Untuk menggotong mesin ATM dibutuhkan beberapa orang karena beratnya bisa mencapai dua ton. Selain itu, perlu mobil untuk mengangkutnya.
Modus lain yang serupa adalah memakai alat las untuk membongkar mesin ATM. Cara mengelas ini selain berisiko ketahuan juga dapat membakar uang yang ada di dalam mesin ATM.
Modus menggotong atau mengelas lama-lama ditinggalkan. Cara yang lebih halus adalah mengganjal lubang uang ATM kemudian mengambil uang di dalamnya. Cara ini bisa dilakukan di mesin ATM tertentu.
Cara lain yang masih banyak digunakan adalah memakai tusuk gigi. Ya, tusuk gigi dimasukkan ke dalam lubang kartu sehingga kartu ATM yang masuk tidak bisa keluar.
Pelaku akan pura-pura menolong dengan menelepon bank atau pura-pura membantu mengeluarkan kartu ATM, padahal tujuannya untuk mengetahui nomor PIN. Setelah korban meninggalkan ATM, pelaku memakai alat khusus untuk mencabut kartu ATM yang terjepit kemudian menguras uang korban.
Modus paling anyar adalah skimming atau mencuri data nasabah. Polda Metro Jaya baru-baru ini menangkap lima anggota komplotan skimming warga negara Hongaria, Romania, Bulgaria, dan seorang WNI warga Bandung, Jawa Barat.
Geng Eropa timur itu memasang dua alat di mesin ATM. Alat pertama adalah kamera mini dilengkapi baterai yang biasanya dipasang di tudung tombol ATM atau di bagian lain dekat tombol ATM. Alat kedua adalah skimmer yang disembunyikan di tempat masuk dan keluar kartu ATM.
Data yang dicuri lalu dipindahkan ke kartu pita magnetik kosong. Sementara kamera mini difungsikan untuk mengintip nomor PIN. Dengan memiliki nomor PIN serta data nasabah, mereka leluasa menggasak rekening korban.
Berbeda dengan bandit ”tempo doeloe” yang menghabiskan uangnya untuk foya-foya, para bandit Eropa timur itu menggunakan sebagian besar uang curian yang diperkirakan miliaran rupiah untuk membeli bitcoin sehingga sulit dilacak.
Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Komisaris Besar Nico Afinta, Rabu (21/3) di Jakarta, mengatakan, polisi berkoordinasi dengan Imigrasi untuk menyebarkan data-data terkait warga asing yang terlibat. Diharapkan Imigrasi lebih waspada jika ada warga asing, terutama dari Eropa timur, yang masuk Indonesia tanpa tujuan jelas.
”Kami juga mengirim foto-foto alat skimmer sehingga jika ada warga asing yang membawa masuk alat serupa dapat dicegah,” kata Nico.
Menurut Nico, polisi bekerja sama dengan Interpol untuk mengecek apakah para pelaku memiliki catatan kriminal di negara lain. Berdasarkan pemeriksaan paspor, para pelaku diduga pernah melakukan skimming di Eropa dan Asia, termasuk Asia Tenggara.
”Masih ada kemungkinan pelaku lain yang belum tertangkap karena mereka selalu berpindah lokasi,” ujarnya.
Menurut Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Raden Prabowo Argo Yuwono, para pelaku dari Eropa timur itu sudah memiliki niat jahat sejak dari negaranya. Mereka merekrut warga negara Indonesia sebagai penerjemah, penunjuk jalan, dan ikut menentukan lokasi sasaran.
”Masyarakat yang berkenalan atau menjalin persahabatan dengan warga asing, terutama dari Eropa timur, harus hati-hati,” katanya.
Penjahat selalu selangkah di depan dalam upaya pencegahan kejahatan itu sendiri. Perlu upaya agar tak dipecundangi oleh perkembangan modus kejahatan, antara lain mengganti teknologi kartu ATM dari teknologi pita magnetik ke teknologi cip.