logo Kompas.id
UtamaBerita Bohong Perang Bubat...
Iklan

Berita Bohong Perang Bubat yang Membuat Luka Relasi Sunda dan Jawa

Oleh
Bambang Sigap Sumantri
· 5 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/y2kmCxjp-DULaL-g0KKoz8wsOVE=/1024x576/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2018%2F03%2F20180322sig1-jaipong.jpg
KOMPAS/ BAMBANG SIGAP SUMANTRI

Tari Jaipong

Bermula dari kontroversi Perang Bubat, relasi sosial budaya antara Sunda dan Jawa terluka. Sampai-sampai ada mitos orang Sunda laki-laki tidak boleh menikahi perempuan Jawa sejak saat itu. Luka budaya tersebut perlu disembuhkan dengan rekonsiliasi. Itulah inti Dialog Budaya dan Gelar Seni Yogya Semesta seri-105 yang mengangkat tema Rekonsiliasi Kultural Sunda-Jawa: Memutus Dendam Sejarah Bubat. Acara berlangsung Selasa (20/3) malam, mulai pukul 19.00 sampai 22.00 di Bangsal Kepatihan, Yogyakarta.

Diskusi yang diselingi dengan sejumlah pertunjukan seni, antara lain, Tari Jaipong Sekar Ayu,  menghadirkan narasumber Guru Besar Antropologi Fakultas Ilmu Budaya (FIB) UGM Prof Dr PM Laksono, Ketua Dewan Kebudayaan DIY dan Dosen Arkeologi Klasik  FIB UGM Dr Djoko Dwiyanto MSi dan Tokoh Masyarakat Sunda di Daerah Istimewa Yogyakarta Raden Wedono Dipawangsayuda SH yang akrab dipanggil Ki Demang. Moderator yang sekaligus pemantik diskusi, Hari Dendi, pengasuh Yogya Semesta.

Editor:
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000