Danjen Baru Kopassus Utamakan Kesinambungan Program
Oleh
DD16
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Kesinambungan program dari pemimpin sebelumnya menjadi agenda yang akan dilakukan pemimpin baru Komando Pasukan Khusus. Keselarasan dalam program diharapkan dapat mengoptimalkan kinerja pasukan khusus itu ke depan.
Komandan Jenderal Komando Pasukan Khusus Mayor Jendral TNI Eko Margiyono mengatakan, menyinambungkan program dari pemimpin-pemimpin sebelumnya menjadi hal utama yang akan dilakukan olehnya.
”Saya tidak terlepas dari pejabat-pejabat sebelumnya. Ada kesinambungan dalam Kopassus,” kata Eko, dalam penyerahan Satuan Kopassus di Cijantung, Jakarta Timur, Jumat (23/3).
Eko menjadi Danjen Kopassus yang ke-30. Ia menggantikan Mayjen TNI Madsuni yang telah menjabat sebagai Danjen Kopassus sejak September 2016.
Eko mengatakan, banyak gagasan yang telah diberikan Mayjen TNI Madsuni selama menjadi Danjen Kopassus untuk memajukan lembaga itu. Hal-hal yang telah dicapai sebelumnya akan berusaha diteruskan oleh Eko.
”Saya menyampaikan penghargaan yang tinggi atas perhatiannya selama menjabat dalam 1,5 tahun ini. Semoga amanah ini bisa saya emban dan melanjutkan tongkat estafet yang diberikan,” kata Eko.
Adapun program yang sedang digiatkan Kopassus selama kepemimpinan Mayjen Madsuni adalah pengembangan kembali kemampuan perang hutan dan pertempuran kota, pengembangan peralatan modern, pembentukan satuan siber, dan terus berinovasi dalam upaya penanggulangan terorisme.
”Perlu kita ketahui bersama, saat ini Kopassus sedang giat mengembangkan kembali kemampuan dan keterampilan prajurit melalui pendidikan dan pelatihan dalam hal kemampuan perang hutan dan pertempuran kota,” kata Mayjen TNI Madsuni.
Madsuni menambahkan, kemampuan dalam perang hutan dan pertempuran kota itu penting. Kedua hal itu merupakan kemampuan dasar yang harus dimiliki seorang prajurit Kopassus.
Sementara itu, terkait Satuan Siber Kopassus, Madsuni mengatakan, hal itu untuk mendukung keberhasilan Prajurit Sandhi Yudha. Mereka adalah satuan Kopassus yang dibekali kemampuan intelijen tempur dan bertugas untuk perang rahasia.
”Untuk mendukung keberhasilan Prajurit Sandhi Yudha, kita membentuk Satuan Siber Kopassus dalam rangka menghadapi perang asimetris,” ujar Madsuni.
Sementara itu, Eko mengatakan, Satuan Siber Kopassus adalah bentuk penyesuaian Kopassus terhadap perkembangan zaman. Hal itu juga menjadi penting karena ancaman siber sudah semakin nyata.
”Berkaitan dengan siber itu, ancaman sekarang sudah sedemikian nyata. Kita harus mampu mengantisipasi itu. Bukan hanya terkait kasus-kasus hoaks. Hoaks itu hanya sebagian dari serangan yang berkenaan dengan siber,” kata Eko.
Kepala Staf TNI Angkatan Darat Jendral TNI Mulyono, Kamis (22/3), mengatakan, evaluasi adalah konsekuensi yang harus diterima dari sebuah kepercayaan pengangkatan jabatan. Ia menambahkan, pergantian jabatan itu akan selalu terjadi.
Hal itu untuk kepentingan pembinaan personel dan organisasi, serta menjaga kesinambungan dan penyegaran kepemimpinan serta pembinaan karier secara integral (Kompas, 23/3/2018).
Dalam penyerahan Satuan Kopassus itu, Madsuni menyampaikan kepada seluruh anggota Kopassus agar terus mempertahankan capaian-capaian yang telah diraih selama ini karena tantangan di masa depan akan semakin berat. Ia juga meminta para anggota tetap giat berlatih dan selalu berada dalam kondisi siap.
”Saya berharap, apa yang sudah diberikan warga Kopassus kepada saya kiranya dapat diberikan pula kepada pengganti saya, Mayjen TNI Eko Margiyono,” ujar Madsuni. ”Tugas ke depan tidak semakin ringan. Perlu dicermati bersama bahwa perkembangan dinamika situasi global regional dan nasional bergulir sangat cepat. Semuanya itu memerlukan langkah antisipasi secara cepat dan tepat, serta peran aktif satuan Kopassus,” kata Madsuni.