Indonesia-Malaysia Kerja Sama Kembangkan Industri Otomotif
Oleh
DD08
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Indonesia dan Malaysia bekerja dalam mengembangkan industri kecil dan menengah (IKM) bidang otomotif. Kedua negara, Kamis (22/3) di Jakarta, sepakat untuk saling memberikan kemudahan dalam membuka peluang usaha dan pengembangan sumber daya manusia di masing-masing negara.
Dalam kesepakatan tersebut, Indonesia diwakili oleh Institut Otomotif Indonesia (IOI). Sedangkan Malaysia diwakili Malaysia Automotive Institute (MAI). Mereka juga melibatkan pemerintah dari dia negara serumpun itu.
Presiden IOI I Made Dana M Tangkas mengatakan, kerja sama ini bertujuan untuk meningkatkan IKM bidang otomotif di kedua negara.
“Kami juga bekerja sama meningkatkan kualitas sumber daya manusia,” kata I Made seusai memberikan kata sambutan forum Industri and Business Matching IKM/UMKM antara pengusaha Indonesia dengan Malaysia di Jakarta, Kamis.
Dalam pertemuan tersebut, ada 40 IKM otomotif dari Indonesia dan 21 dari Malaysia. Saat ini, Indonesia memiliki sekitar 900 IKM otomotif dan Malaysia ada sekitar 600 IKM otomotif.
I Made menegaskan, peluang industri otomotif di Indonesia untuk dapat berkembang sangat besar. Menurut I Made, Indonesia memiliki sumber daya di bidang otomotif dalam skala menengah ke bawah.
Pertumbuhan industri alat transportasi di skala sedang dan besar juga terus meningkat. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), pada triwulan IV tahun 2017, industri alat angkutan meningkat 14,44 persen dibandingkan dengan tahun 2016.
I Made menjelaskan, Indonesia memiliki tujuh sektor unggulan dalam industri otomotif, yaitu kendaraan roda empat dan dua, peralatan berat, alat transportasi laut, kereta api, karoseri, dan komponen pada otomotif.
Tujuh sektor tersebut terus dikembangkan melalui kegiatan otomotif terpadu. Malaysia juga memiliki sektor unggulan yang dapat saling melengkapi.
Chief Executive Officer MAI Dato’ Madani Sahari mengatakan, Malaysia memiliki enam sektor unggulan di bidang industri otomotif, yaitu besi, plastik, elektronik, karet, interior, dan komponen pada otomotif.
Madani mengatakan, kedua negara telah sepakat untuk membuka vendor di masing-masing negara. MAI berkomitmen untuk memberikan fasilitas dan akses agar industri otomotif Indonesia dapat masuk ke Malaysia. IOI juga akan membantu fasilitas dan akses tersebut.
Pemerintah kedua negara mendukung kerja sama tersebut dalam bentuk pemberian fasilitas.
Deputi Bidang Produksi dan Pemasaran Kementerian Koperasi dan UKM I Wayan Dipta mengatakan, pemerintah akan memberikan fasilitas kepada IKM yang akan membuka pameran di Indonesia.
Kedua negara menargetkan dapat menguasai pasar di Asia Tenggara. Pada tahun 2025, mereka berharap dapat merealisasikan pembuatan mobil listrik.
Selain memberikan fasilitas dan akses, kedua negara juga bekerja sama dalam pembangunan sumber daya manusia. MAI memiliki pusat pelatihan bidang otomotif bagi lulusan sekolah menengah atas yang tidak melanjutkan ke perguruan tinggi, pusat desain otomotif, dan pelatihan yang terbuka untuk umum.
I Made berharap, kerja sama ini akan membantu tenaga ahli bidang otomotif dari Indonesia mendapatkan pelatihan dan peluang bekerja di Malaysia. Selain itu, kedua negara membuka peluang bagi pelaku IKM memperluas jaringannya.