logo Kompas.id
UtamaMasyarakat Relatif Rukun
Iklan

Masyarakat Relatif Rukun

Oleh
Laraswati Ariadne Anwar
· 3 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/qCUIt242YbtRRwtE6_iPx_baXS0=/1024x576/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2017%2F01%2F406363_getattachmentb75eda7b-8bf2-4b7d-bc64-5fdf83e65969397750.jpg
KOMPAS/YUNIADHI AGUNG

Sebuah diskusi tentang toleransi di Indonesia di Jakarta tahun 2017. Pusat Litbang dan Diklat Kementerian Agama merilis  Survei Nasional Kerukunan Umat Beragama di Jakarta, Kamis (22/03/2018).

JAKARTA, KOMPAS -- Kemajemukan bangsa Indonesia merupakan berkah dan kekayaan. Masyarakat Indonesia dinilai rukun dan saling menghargai. Meski begitu, hal ini tidak bisa diterima begitu saja. Hendaknya kerukunan antar-umat beragama selalu dijaga.

Hal itu terungkap dalam Survei Nasional Kerukunan Umat Beragama yang diadakan Pusat Litbang dan Diklat Kementerian Agama. Hasilnya dipaparkan di Jakarta, Kamis (22/3). Survei dilakukan pada November-Desember 2017 di 34 provinsi. Jumlah responden 7.140 orang berusia 17 tahun ke atas. ”Secara umum, semua provinsi di Indonesia masih berada di zona hijau. Artinya, masyarakat Indonesia relatif rukun walaupun berbeda agama,” kata peneliti Puslitbang dan Diklat Kemenag, Raudatul Ulum.

Editor:
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000