Sunarso (55) lama dikenal sebagai bankir. Pernah meniti karier di Bank Mandiri sebagai Direktur Komersial dan Bisnis dan menjadi Wakil Direktur Utama BRI, lulusan Institut Pertanian Bogor (IPB) tahun 1988 itu kini dipercaya menjadi Direktur Utama Pegadaian.
“Saya diberi tugas untuk mentransformasikan pegadaian,” kata Sunarso saat berkunjung ke Redaksi Harian Kompas, Kamis, 22 Maret 2018. Pria kelahiran Pasuruan, Jawa Timur, 7 November 1953 itu ditunjuk sebagai Dirut Pegadaian oleh Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno, Kamis 19 Oktober 2017.
Pegadaian adalah BUMN dengan aset Rp 58,5 triliun dan nasabah 11,5 juta. Sunarso mengaku diberi tugas untuk melakukan transformasi pegadaian sebuah lembaga yang sudah berdiri 117 tahun lalu. Pada 1 April 2017, Pegadaian hadir di bumi Indonesia pada masa pemerintah penjajahan Belanda dengan nama Bank van Leening.
Salah satu tugas Sunarso adalah mengubah wajah pegadaian. Meminjam uang ke pegadaian, selama ini terkesan orang yang sedang bermasalah. Padahal, kata dia, di pegadaian orang berpunya menggadaikan mobil-mobil mewah, berlian, logam mulia untuk mendapat dana dalam proses yang cepat. “Paling 15 menit,” kata Sunarso yang mengatakan, kecepatan dalam proses menggadaikan menjadi keunggulan pegadaian.
Diapun mengubah wajah kantor pegadaian di wilayah Kebayoran Baru, Jakarta menjadi tempat nongkrong warga kelas menengah. Kafe itu dia beri Café the Gade. “Akhirnya banyak orang nongkrong di pegadaian, khususnya kelompok motor besar,” kata Sunarso. Relatif sukses sebagai proyek percontohan itu konsep Café the Gade akan dikembangkan ke daerah lain.
Melakukan rebranding adalah salah aspek menuju transformasi pegadaian. Dia mengakui target pegadaian seperti yang diharapkan pemegang saham adalah menjadi menjadi lembaga keuangan. “Mimpi kita adalah menjadikan pegadaian menjadi most valuable finansial company dan agenda dari inklusi keuangan nasional,” kata Sunarso yang punya hobi bermain sepakbola.
Dia mengakui pegadaian menghadapi tantangan dari gadai swasta, berkembangnya teknologi finansial, kehadiran lembaga multi finance dan program kredit usaha rakyat. Namun, Sunarso dengan kebersamaan transformasi, termasuk go public-nya pegadaian, akan bisa mewujud dalam waktu lima tahun.