JAKARTA, KOMPAS — Partai Golkar berambisi untuk merebut dominasi kursi di parlemen pada Pemilu Legislatif 2019. Kemenangan di pemilu legislatif merupakan target mutlak untuk menunjukkan kebangkitan partai beringin itu seiring dengan berbagai konflik dan permasalahan dalam tiga tahun terakhir.
Dalam pidato penutupan rapat kerja nasional (rakernas), Jumat (23/3/2018) malam, di Jakarta, Sekretaris Jenderal Partai Golkar Lodewijk F Paulus menegaskan, setiap pengurus, kader, hingga calon anggota legislatif (caleg) harus meningkatkan program kerja di setiap daerah yang bertujuan untuk meningkatkan elektabilitas partai pada Pemilu Legislatif (Pileg) 2019.
Untuk itu, pendekatan langsung kepada masyarakat melalui pimpinan dan perwakilan pemerintah di tingkat desa menjadi kewajiban seluruh pengurus partai.
”Apa yang dilakukan seluruh elemen Partai Golkar harus memberikan dampak elektabilitas pada Pileg 2019. Percuma mengeluarkan uang untuk menjalankan program, tetapi tidak memberikan efek pada elektabilitas partai,” ujar Lodewijk.
Apa yang dilakukan seluruh elemen Partai Golkar harus memberikan dampak elektabilitas pada Pileg 2019. Percuma mengeluarkan uang untuk menjalankan program, tetapi tidak memberikan efek pada elektabilitas partai.
Dalam rakernas itu hadir sejumlah pengurus inti Partai Golkar, antara lain , Ketua Umum Airlangga Hartarto dan Bendahara Umum Robert Kardinal. Hadir pula sejumlah politisi senior Partai Golkar, seperti anggota Dewan Pembina Partai Golkar, Fahmi Idris; Wakil Ketua Dewan Kehormatan Partai Golkar Akbar Tandjung; dan Ketua Dewan Pakar Partai Golkar Agung Laksono. Rakernas dihadiri seluruh pengurus dewan pimpinan daerah.
Pada Pileg 2019, Partai Golkar menargetkan elektabilitas mencapai 18 persen atau mendapatkan 110 kursi di parlemen. Adapun pada Pemilu 2014, Partai Golkar memperoleh 14,75 persen suara sehingga berhak atas 91 kursi di DPR.
Ia mengatakan, seluruh pengurus diwajibkan menggalakkan empat program utama partai beringin, yaitu sembako murah, membuka lapangan pekerjaan, perumahan murah, dan akselerasi industri. Melalui keempat program itu, Lodewijk optimistis Partai Golkar mampu mencapai target pada Pileg 2019.
Seluruh pengurus diwajibkan menggalakkan empat program utama partai beringin, yaitu sembako murah, membuka lapangan pekerjaan, perumahan murah, dan akselerasi industri.
Fahmi menekankan, seluruh pengurus partai, mulai dari dewan pimpinan daerah hingga dewan pimpinan pusat, harus memiliki visi yang sama untuk menganggap pileg jauh lebih penting daripada pemilu presiden.
Kemenangan di pileg, lanjutnya, akan membawa Partai Golkar memiliki kursi dominan di DPR sehingga partai itu dapat memiliki kewenangan untuk berkontribusi pada pengambilan keputusan kebijakan pemerintah.
”Kita harus 100 persen di pileg. Kekuasaan berada di eksekutif dan legislatif. Jadi, apabila kita tidak bisa berkuasa di eksekutif, maka kita harus menguasai DPR. Kalau tidak menguasai kedua itu, maka kita kalah,” tutur Fahmi.
Akbar juga menegaskan hal serupa. Menurut dia, keberhasilan kepemimpinan Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto sangat ditentukan pada capaian di Pileg 2019. Ia pun berharap, Partai Golkar mampu meraih perolehan suara yang lebih baik dibandingkan dengan Pemilu 2014.
Turun ke daerah
Dalam salah satu agenda Rakernas Partai Golkar 2018, dua lembaga survei, yakni Charta Politika dan Indo Barometer, memprediksi elektabilitas partai tersebut di kisaran 10-12 persen.
Untuk memenangi Pileg 2019, Airlangga menuturkan, pimpinan pusat Partai Golkar akan turun langsung ke daerah-daerah untuk memberikan bimbingan kepada caleg dan melakukan pendekatan kepada konstituen melalui program unggulan partai.
”Pengurus pusat akan turun langsung ke provinsi-provinsi untuk memperkuat jaringan di daerah,” ujar Airlangga.
Ketua Koordinator Bidang Pemenangan Pemilu (PP) Sumatera Indra Bambang Utoyo optimistis Partai Golkar mampu memenuhi target yang dicanangkan Airlangga. Hal itu karena partai itu memiliki tokoh-tokoh caleg yang dapat menjaring suara di provinsinya masing-masing, antara lain Alex Noerdin di Sumatera Selatan dan Ansar Ahmad di Kepulauan Riau.
Ketua Koordinator Bidang PP Jawa dan Kalimantan Nusron Wahid mengatakan, pihaknya akan optimal untuk memenangi perolehan suara di sejumlah daerah pertempuran, seperti Jakarta, Banten, dan Jawa Tengah.
Pada waktu yang tersisa, ia berharap, seluruh caleg Partai Golkar meningkatkan komunikasi dengan pemangku kepentingan di wilayah yang mampu memberikan gambaran terkait tradisi pemilih di daerah pemilihan.
Komunikasi
Dalam rangka memenangkan Jokowi dalam Pilpres 2019, ujar Akbar, pengurus Partai Golkar harus menjaga dan memelihara komunikasi dengan partai politik anggota koalisi pendukung Jokowi. Langkah itu dilakukan agar seluruh parpol koalisi dapat menjamin peningkatan elektabilitas Jokowi secara konsisten hingga jelang pemungutan suara pemilu presiden pada April 2019.
Ketua Dewan Pakar Partai Golkar Agung Laksono memastikan, nama Airlangga telah disuarakan oleh pengurus di daerah untuk menjadi calon wakil presiden untuk Jokowi.
”Suara-suara (daerah) itu tidak ada yang bisa mencegah dan menahan. Sebagian besar menginginkan cawapres dari kader Partai Golkar, yaitu Bapak Airlangga,” kata Agung.
Secara umum, dalam menghadapi Pilpres 2019, ia berharap Partai Golkar mengantisipasi gejala politik identitas yang mulai muncul sejak Pilkada DKI Jakarta 2017.
Menurut Agung, apabila penyebaran isu politik identitas itu tidak dikendalikan dengan baik, hal itu berpotensi mengganggu soliditas nasional.
Editor:
Bagikan
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
Tlp.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.