Kepala BNN Heru Winarko: Antara Anoman dan Rod Stewart
Oleh
BUDIMAN TANUREDJO
·2 menit baca
Mungkin tidak yang ada mengetahui secara lebih detail, Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Heru Winarko (56), orang nomor satu di BNN, adalah seorang pianis andal dan pengagum sosok wayang Anoman. Saat Kompas berbincang dengan polisi berpangkat inspektur jenderal itu di ruang kerjanya di Kantor BNN Jakarta Timur, untuk rekaman ”Satu Meja”, yang akan tayang Senin, 26 Maret 2018, malam, kami mendapati wayang Anoman terpampang di ruang kerjanya.
”Anoman selalu menyertai saya di mana pun saya bekerja,” ucap Heru yang per 1 Maret 2017 ditunjuk Presiden Joko Widodo menjadi Kepala BNN menggantikan Komjen Budi Waseso. Wayang Anoman itu juga berada di ruang kerjanya saat menjadi Deputi Penindakan Komisi Pemberantasan Korupsi.
Heru mengaku mengagumi Anoman sebagai sosok yang loyal kepada atasan dan hanya memikirkan bagaimana bekerja dan bekerja.
Heru mengaku mengagumi Anoman sebagai sosok yang loyal kepada atasan dan hanya memikirkan bagaimana bekerja dan bekerja. Heru adalah lulusan Akademi Kepolisian tahun 1985.
Berbeda dengan Budi Waseso dalam pilihan kata atau diksi, Heru tampak lebih kalem dan tenang dalam pilihan kata. Pilihan kata-katanya dalam wawancara terkesan lebih hati-hati. Boleh jadi kondisi itu dipengaruhi kelengkapannya sebagai manusia. ”Hidup ini harus seimbang,” ucapnya. Selain pengikut vegetarian sejak beberapa tahun lalu, Heru adalah seorang pianis andal. ”Saya memang dari keluarga pemusik,” kata Heru yang juga mengagumi Slank.
Heru pun menunjukkan rekaman video yang tersimpan di memori telepon genggamnya saat dirinya memainkan piano dan bernyanyi ”I don’t want to talk about it” karya Rod Steward. Video itu diambil staf BNN saat Heru menunjukkan kemahirannya bernyanyi dan bermain piano di rumah Dubes Indonesia di Vienna, Austria, Darmansjah Djumala. Saat itu, Heru mengakhiri kongres soal narkotika.
Ditunjuk sebagai orang nomor satu di BNN, Heru mengaku baru diberi tahu pihak Istana Negara satu malam sebelum diumumkan. Presiden Joko Widodo memilih Heru dari tiga nama, yakni Kepala Badan Reserse Kriminal Polri Komjen Ari Dono Sukmanto dan Deputi Pemberantasan BNN Irjen Arman Depari.
Dikritik tidak punya rekam jejak di bidang narkotika, Heru mengatakan, ”Wilayah kerja saya banyak di reserse, di sana saya banyak bersentuhan dengan isu narkotika,” ujarnya.
Wilayah kerja saya banyak di reserse, di sana saya banyak bersentuhan dengan isu narkotika
Menurut Heru, tidak ada pesan khusus Presiden Jokowi kepada dirinya untuk memimpin BNN, termasuk membawa tradisi di KPP ke BNN. ”Di BNN juga sudah baik,” kata Heru yang akan menawarkan pendekatan keserentakan untuk memberantas narkotika di Indonesia. Bukan hanya penindakan, melainkan juga pencegahan dan edukasi untuk mencegah kian luasnya peredaran narkotika.