Jalur Puncak Kembali Dibuka, Pelintas Diminta Tetap Waspada
Oleh
DD12
·3 menit baca
CIANJUR, KOMPAS — Jalan Raya Bogor-Cianjur di kawasan Puncak Pass, Jumat (30/3/2018), kembali dibuka setelah kamis sebelumnya ditutup akibat longsor yang membuat sebagian jalan ambles. Meskipun hanya sebatas untuk mobil pribadi dan angkutan kota, masyarakat yang melintas tetap diminta waspada dan berhati-hati saat melintasi jalan ini.
Kapolres Cianjur Ajun Komisaris Besar Soliyah di Puncak, Cianjur (30/3/2018), menyatakan, jalur Puncak telah bisa dilalui kendaraan kecil atas permintaan Pemerintah Daerah Cianjur. Selain itu, pihak dari Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional VI (BBPJN VI) juga menyatakan, jalur ini masih bisa dilewati kendaraan kecil.
”Tadi Pak Kapolda (Jawa Barat) telah mengecek langsung. Kemudian, kami duduk bersama pihak Kementerian PUPR dan pemerintah daerah. Bapak Atyanto dari BBPJN juga menyatakan jalan ini masih layak untuk dilewati kendaraan kecil,” ujarnya.
Meskipun diizinkan, kata Soliyah, pada saat pertemuan, evaluasi dari ahli geologi pusat menyatakan masih ada pergerakan tanah. Sewaktu-waktu pergeseran ini bisa menyebabkan longsor susulan. Oleh karena itu, masyarakat diminta tetap waspada saat melewati jalur yang terkena dampak longsor.
Jalur yang harus diwaspadai ini berada di kawasan Puncak Pass, Cianjur. Akibat longsor yang terjadi pada Rabu (28/3/2018) malam, hampir separuh jalan ambles. Hal ini membuat pengendara harus berhati-hati karena lebar jalur yang tersisa hanya pas untuk dilewati dua kendaraan roda empat kecil yang berpapasan.
Jalur dibuka sekitar pukul 15.00, ditandai dengan pengumuman yang terdengar dari alat komunikasi petugas yang berjaga di titik lokasi longsor. Selang 15 menit setelah pembukaan ini, satu per satu mobil pribadi melewati jalur yang terdampak longsor ini. Saat dua kendaraan berpapasan, mereka menurunkan laju kendaraan, berjalan pelan, lalu menambah laju kendaraan setelah melewati jalur dekat titik longsor tersebut.
Untuk mengantisipasi longsor susulan, Soliyah menuturkan, pihak-pihak yang bertanggung jawab masih waspada. ”Sekarang memang masih dibuka. Tetapi sewaktu-waktu bisa ditutup jika terjadi hal-hal yang tidak diinginkan. Karena itu, kami dari Kapolda Jabar dan PUPR memasang CCTV untuk mengawasi jalur ini,” tuturnya.
Direktur Pembinaan Keselamatan Dirjen Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan Ahmad Yani masih khawatir adanya longsor susulan akibat pergeseran tanah. Ia menjelaskan, untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan, Kementerian Perhubungan akan mengundang Kementerian PUPR dan kepolisian untuk membicarakan rencana ke depan. ”Senin ini akan kami bicarakan. Antisipasi perlu disiapkan,” tuturnya.
Ditemui saat memantau keadaan pascalongsor, ia memaparkan, amblesnya jalan ini adalah akumulasi dari beban tanah yang sering dilintasi dan kondisi cuaca yang sering hujan sehingga tanah mudah bergeser.
”Kami juga akan mempertimbangkan jalur ini, apakah tetap masih bisa dilintasi dan akan diperbaiki, atau ada alternatif lain. Semua bisa saja terjadi, tergantung penilaian. Untuk saat ini, kami mengimbau masyarakat tetap berhati-hati,” ujarnya.