JAKARTA, KOMPAS — Penyelidikan untuk secara pasti mengetahui penyebab kebakaran di permukiman padat pada Kamis (29/3/2018) malam hingga Jumat (30/3/2018) dini hari di Taman Kota, Kembangan, Jakarta Barat, masih berlangsung. Namun, menurut para korban sekaligus saksi mata, kebakaran bermula dari sambaran petir ke tiang listrik di permukiman mereka.
Itu disampaikan antara lain oleh Jayus (50), pemilik salah satu rumah yang ludes dilalap api. ”Awal mula sebelum maghrib, ada geledek (petir) nyamber tiang listrik. Kami siram bareng-bareng, berhubung lari apinya kencang, tidak tertolong. Kebakaran kurang lebih 10 menit setelah sambaran petir,” tutur pria yang bekerja sebagai pemoles marmer ini di tempat kejadian, Jumat pagi.
Jayus mengatakan, area yang disambar api luas karena tiang listrik tadi terhubung dengan jaringan listrik tiang-tiang lainnya, yang menyuplai energi listrik ke rumah-rumah. Dari tiang dan kabel listrik, api lantas menyambar rumah-rumah juga.
Kebakaran tepatnya terjadi di RW 005 Kelurahan Kembangan Utara, Kecamatan Kembangan, Jakarta Barat. Petugas pemadam kebakaran mendapat informasi tersebut pukul 18.40, kemudian mulai pemadaman pada 18.50. Kebakaran dinyatakan selesai sekitar pukul 22.00 dan dilanjutkan pendinginan hingga dini hari.
Data terbaru, terdapat 117 rumah hangus akibat kejadian ini, yaitu 112 rumah di permukiman padat Taman Kota, RT 016 RW 005 Kembangan Utara serta lima rumah di Jalan Perumahan Taman Kota Blok A1, RT 001 RW 005. Dua perempuan penghuni rumah di RT 001 meninggal karena tidak mampu menyelamatkan diri, bernama Apo (70) dan anaknya, Ana (40).
Selain itu, dua petugas pemadam mengalami luka bakar saat berusaha menyelamatkan korban. Mereka adalah M Rifai Hadi yang mengalami luka bakar 60 persen dan Novi dengan luka bakar 20 persen.
Kepala Kepolisian Resor Metropolitan Jakarta Barat Komisaris Besar Hengki Haryadi mengatakan, meski dugaan awal menyatakan kebakaran dipicu hubungan pendek arus listrik atau korsleting, kepolisian masih akan melanjutkan dengan penyelidikan mendalam.
Anggota Pusat Laboratorium Forensik Bareskrim Polri datang ke lokasi kejadian pada Jumat ini untuk kebutuhan tersebut. ”Dari informasi saksi, di sini juga ada home industry (industri rumah tangga) yang membuat daya bakar makin besar. Ini akan kami dalami lagi,” ujarnya.